Mohon tunggu...
Felica Thalia
Felica Thalia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Psikologi Warna

27 Februari 2016   19:14 Diperbarui: 27 Februari 2016   19:37 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita melihat ke kanan dan kiri kita dan lingkungan sekitar, yang kita lihat adalah warna. Bahkan, tubuh kita pun berwarna. Menurut psikologi, setiap warna tersebut memiliki karakter masing-masing. Konon, warna memiliki korelasi dengan karakter seseorang. Setiap warna memberi kesan dan presepsi yang berbeda bagi setiap orang yang melihatnya, seakan mampu berbicara dan mempengaruhi suara hati manusia.

Menurut Darwis Triadi, seorang fotografer terkenal Indonesia mengatakan dalam bukunya yang befrjudul ‘Color Vision’ bahwa “Warna dapat menciptakan keselarasan dalam hidup. Dengan warna kita bisa menciptakan suasana teduh dan damai. Dengan warna pula kita dapat menciptakan keberingasan dan kekacauan.”

PUTIH

Dengan melihat warna ini, kita akan mempresepsikan suatu kemurnian, keaslian, kesucian, kepolosan dan kebersihan. Namun dalam sisi negatif warna putih ini, kita merasakan perasaan dingin, sterilisasi, ataupun terisolasi dengan penggunaan warna putih. Jika kita melihat warna putih ini berlebihan, kita pun bisa merasakan sakit kepala dan kelelahan mata karena cahaya yang dipantulkan warna ini.

Secara psikologis, putih memberikan efek meredakan rasa nyeri, memberikan aura kebebasan dan keterbukaan. Karena hal ini, kita dapat melihat banyak rumah sakit dan pekerja dirumah sakit menggunakan warna putih.

COKLAT

Warna ini identik dengan stabilitas, kehangatan, dukungan, rasa nyaman maupun aman. Warna coklat sering mengesankan kondisi yang matang atau tua sehingga dapat menimbulkan kesan dapat diandalkan, akrab, kuat dan elegan. Sedangkan pemaknaan negatifnya, warna coklat sering dimaknai dengan tidak berperasaan, kurang toleran, menguasau, berat, kaku, malas, kolot dan pesimis.

MERAH

Bersemangat, enerjij, dinamis, komunikatif, aktif, kegembiraan dan mewah. Warna merah memberikan stimulasi sebuah perhatian serta merangsang kelenjar adrenal yang membuat jantung kita berdegup lebih kencang. Inilah yang menjadi alasan, mengapa warna merah digunakan untuk menarik perhatian dan sering kali dimaknai dengan cinta, kekuatan, percaya diri, dramatis, panas, perjuangan dan berani. Namun, penggunaan warna merah yang terlalu dominan cenderung menunjukan sikap agresif, kemarahan dan kekerasan.

BIRU

Ketenangan, kepercayaan, keyakinan, keseriusan dan profesional menjadi gambaran yang nampak dari penggunaan warna biru yang sering digunakan dalam bidang bisnis. Biru adalah warna langit yang memberi kesan stabil dan dapat diasosiasikan dengan kecerdasan, efisiensi, kesejukan, sensitif. Namun gambaran negatif dari warna biru adalah sikap dingin, keras kepala, bangga diri, acuh tak acuh, tak ramah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun