Mohon tunggu...
Maryanah Ahnan
Maryanah Ahnan Mohon Tunggu... Guru - Profesi sebagai penulis dan guru

Mahyra Senja adalah nama pena dari Maryanah, S. PD seorang guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang gemar menulis fiksi dan puisi.

Selanjutnya

Tutup

Money

Harga Minyak Goreng Melangit Masyarakat Menjerit

19 Maret 2022   05:28 Diperbarui: 19 Maret 2022   05:44 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp


"Harga minyak goreng melangit, pedagang gorengan menjerit." Quote ini menggambarkan betapa gundahnya, hati para pencari receh tersebut. Mereka yang biasanya menjajakan dagangannya dengan keuntungan berlebih, setiap bulan suci Ramadhan tiba. Kini harus menggit jari, dengan fenomena kelangkaan minyak goreng. Realita yang terjadi pada negeri ini sungguh memprihatinkan, hingga membuat kegaduhan dan aksi demonstrasi. Bukan cuma hati para pedagang saja yang dibuat resah, tetapi juga hati kaum emak-emak berdaster juga mulai gelisah. Sebab, warga +62 ini memang pecinta gorengan. Tak bisa dipungkiri makanan ini begitu bersahabat di hati masyarakat.

Biasanya jika di bulan suci Ramadhan, penggemar makanan ini naik kali lipat jumlahnya. Hal ini disebabkan oleh tingginya minat pembeli yang beranggapan bahwa gorengan adalah makanan yang mudah di dapat dan ramah di kantong. Sekarang, solusinya adalah menunggu dengan sabar ketetapan pemerintah tentang harga minyak goreng. Janganlah putus asa dan berhenti berdoa. Kita harus optimis dan berupaya mencari rezeki dengan cara yang halal. Sudah saatnya masyarakat cerdas mengambil inisiatif. Bagaimana pun, harga minyak goreng tidak bisa normal kembali dalam kurun waktu yang cepat. Sehingga kita harus berdamai dengan kondisi ini.

Jika masalah kelangkaan ini terus memuncak, bukan hanya semakin panjang antrian masyarakat untuk mengantri minyak goreng. Namun, juga semakin banyak orang-orang yang memanfaatkan situasi ini, untuk mendapatkan keuntungan. Akan ada banyak hal buruk yang terjadi, apabila kita terpuruk dengan kondisi ini. Banyak cara untuk mengantisipasi masalah ini. Kita pasti bisa melangkah bersama untuk mendapatkan solusi. Salah satunya dengan saling mendukung satu sama lain dan kompak menyelesaikan persoalan nasional ini. Mungkin, ada di wilayah sekitar Anda yang mempunyai stok minyak goreng berlimpah. Maka, sudah saatnya saling berbagi antar sesama dengan menjualnya ke berbagai tempat. Tentunya dengan harga jual yang terjangkau.

Kita tahu bahwa masalah kelangkaan minyak goreng juga dibarengi dengan kebutuhan hidup yang meroket menjelang bulan suci Ramadhan dan lebaran bahkan, diikuti dengan harga cabai, daging dan bahan pokok lainnya. Nah, kita tidak perlu panik dengan hal tersebut. Sebab, setiap persoalan harus diatasi dengan kepala dingin.

Mulai sekarang stop overthingking! Pikiran Anda akan mempengaruhi kesehatan fisik Anda. Jadi, Anda perlu rileks dan memusatkan pikiran, agar fokus beribadah di bulan suci. Kreasikan menu andalan dengan bahan yang mudah di dapat dan sesuai kantong tentunya.

Kita perlu membuat menu-menu makanan tanpa bahan minyak goreng, tetapi rasanya nikmat di lidah. Misalnya dengan menu rebusan, pepes atau juga bakar. Ingatlah mulai sekarang, pikirkan hal-hal positif yang membahagiakan hati, bukan pikiran yang dapat merusak mental, sehingga membuat Anda mudah stres. Percayalah bahwa Anda tidak mengalami masalah ini sendiri, ada ratusan juta jiwa manusia di seluruh Indonesia yang juga merasakan hal yang sama.

Jadi, mulai sekarang kita harus merubah mindset bahwa makanan yang wajib dikonsumsi ketika berbuka puasa, bukan hanya berupa gorengan. Namun, makanlah secukupnya sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad Saw, dalam berbuka puasa yaitu dengan mengkonsumsi beberapa biji kurma dalam jumlah ganjil lalu minumlah air putih. Sebab, kurma sangat baik untuk menguatkan tubuh dan berfungsi sebagai sumber nutrisi yang tepat setelah berpuasa seharian. Sedangkan air putih, sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang dan sebagai penghilang rasa haus. Semoga tulisan ini dapat mencerahkan dan bermanfaat bagi Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun