Mohon tunggu...
Mariza Rizqi
Mariza Rizqi Mohon Tunggu... Petani - Hidup seperti naik sepeda motor

Ikatlah ilmu dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Karnaval Zaman Now

28 April 2019   00:38 Diperbarui: 28 April 2019   00:51 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demi gengsi tegak berdiri. Nafsu menggebu. Menuntut pengakuan. Tak sadarkah mereka terbutakan gelora dunia? Berasapkan hura - hura, berapikan pesta pora.


Semua terkorbankan. Acuh akan peluh. Peduli apa pada sekitar. Nyawa esok pun tergadai demi megah yang tak pasti.


Puluhan kuping berdenging. Protes keras dibalas beringas. Pawai gempita berbalut nestapa.

 Topeng penuh senyum semu. Rupiah menguar di udara. Karnaval tak lagi sejalan dengan tujuan. Hanya ajang pamer kekayaan.


Megah sekali!
Indah sekali!
Ramai sekali!
Duh, itukah harap kalian? 

Hempas saja sekalian!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun