Mohon tunggu...
Maryam
Maryam Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Pengajar di salah satu sekolah terpencil SDN 215 Inpres Taipa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merindu Pada yang Tiada

19 Maret 2021   07:20 Diperbarui: 22 Maret 2021   20:51 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Beku dalam dingin menyambut gelap
Kusemai rindu diantara buaian sang bayu
Kurunut doa di atas puncak harapku
Kiranya rindu tersampaikan

Kuurai pinta dalam doa
Berbisik merdu disujud akhirku
Berharap bayangmu jadi penyembuh
Obat lara di setiap kecewa

Rindu..
Menepi hati dalam ruang kosong
Mengurai makna dalam kehampaan
Hidup pada putaran takdir
Tanpa kisaran waktu

Akankah temu kan nyata?
Akankah rindu terbayarkan?
Ataukah hanya ilusi belaka
Membujuk hati yang luka

Wahai sang penggenggam nyawa
Kemanakah rindu kutambatkan
Saat sang pemilik hati  telah kau rengkuh
Membuatku rela memeluk bayangnya

Kuikuti alur takdir titah-Mu
Berharap tanpa sesal meski terhempas
Tak ingin ragu akan yakinku
Ketetapan-Mu adalah takdirku

Meski pilu
Meski sesak
Meski lara
Kuterima dengan lapang
Sebaik-baiknya hidup tentu dalam Ridha-Mu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun