Kejadian itu jadi topik utama dalam Koran dan media sosial lainnya.
Nazril akhirnya mempertanggung jawabkan perbuatannya di balik  sel yang dingin. Â
Penyesalan yang terus menghantuinya kerap membuatnya berlaku seperti orang gila. Berteriak-teriak memanggil nama istrinya di tengah malam, membuat penghuni sel lain merasa tergangggu.
Karena ia tak kunjung berubah akhirnya ia dipindahkan ke rumah sakit jiwa. Tiap saat hanya nama Maya yang menghiasi bibirnya. Kadang menangis tersedu. Kadang tertawa terbahak kemudian meraung-meraung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H