"Maafin aku May, aku menyesal...aku tak bermaksud...." Ucapan Nazril terputus tercekat di kerongkongannya. Ia tak tahu bagaimana harus menjelaskan pada istrinya tentang kecemburuannya yang kadang tak mengenal batas.
"Mas, tatap aku! Katakan, apa sebabnya mas menyakiti aku lagi?" Â sahut Maya mulai emosi.
"Aku ...aku cemburu May" Ucapnya dengan suara melunak dan terbata.
"Astaga mas, cemburu sama siapa lagi?" Mata Maya terbelalak mendengar pengakuan suaminya. Ia bahkan tak menyadari suaminya cemburu pada siapa.
"Rudi."  Sontak Maya menutup mulutnya  dengan tangannya, ia terkejut mendengar nama itu di sebutkan suaminya.
"Mas...bahkan aku hanya bercakap dengannya selama beberapa menit saja," ucap  Maya masih shock.
"Tapi dia menatapmu kagum may!" Sahut Nazril ragu.
"Itu salahku?!" Tanya Maya terlihat sangat marah.
"Mas, aku capek dengan semua ini, aku sudah tak sanggup lagi," ucap Maya sambil bangkit dari ranjangnya.Â
Maya benar-benar emosi dan sakit hati. Bagaimana mungkin suaminya cemburu padanya pada hal yang menurutnya sangat tidak wajar.
"Maksud kamu May?"