Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 sudah di depan mata. Sebagian besar masyarakat di Indonesia juga mulai memadati arus lalu lintas di jalan utama untuk mudik ke kampung halaman atau menuju tujuan yang dipilih guna menghabiskan sisa waktu di libur nataru.
Potesni pergerakan Masyarakat pada saat masa natal dan tahun baru (Nataru) 2024-2025 diprediksi sampai mencapai angka 110,67 juta orang. Pergerakan orang sebanyak itu tentu akan menyebabkan jalan-jalan di berbagai daerah mengalami lonjakan volume kendaraan.
Banyak orang-orang bertanya kapan terjadinya puncak arus mudik. Diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi dua kali,puncak arus mudik pertama terjadi pada tanggal 24 dan 25 desember,serta arus mudik kedua terjadi pada tanggal 30 dan 31 desember 2024.sedangkan untuk puncak arus baliknya diprediksi akan terjadi pada awal tahun tanggal 1 dan 2 januari 2025.
Sebagai upaya mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik pada masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Kementerian Pekerjaan Umum bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) melakukan beragam persiapan di antaranya pemberlakukan diskon tarif tol pada beberapa ruas tol yang dilalui pemudik menuju kampung halaman. Selain itu, pemberlakuan potongan tarif tol yang berlaku untuk semua golongan kendaraan sebesar 10% ini, guna memaksimalkan distribusi lalu lintas dan menghindari penumpukan kendaraan pada tanggal tertentu yang diprediksi menjadi arus puncak mudik maupun balik.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyampaikan apresiasi kepada BUJT atas komitmen dalam peningkatan pelayanan operasional jalan tol melalui penyiapan infrastruktur, sarana dan prasarana pendukung, termasuk pemberian diskon tarif tol guna meningkatkan layanan kepada masyarakat pengguna jalan tol.
"Kami sangat mengapresiasi kepada BUJT yang telah memberlakukan diskon tarif tol pada masa Nataru. Pada intinya selalu prioritaskan rakyat dan tetap jaga kualitas layanan jalan tol," kata Menteri Dody.
Kementerian PU juga mengimbau kepada para pengendara yang melakukan perjalanan mudik menuju kampung halaman agar menyiapkan saldo uang elektronik (e-Toll) yang cukup sesuai tujuan perjalanan guna menghindari terjadinya antrean di gerbang tol akibat kekurangan saldo dan pengisian saldo. Serta melakukan pengecekan kendaraan sebelum memulai perjalanan agar kendaraan yang digunakan selalu dalam keadaan prima dan tetap mematuhi aturan berkendara dan rambu lalu lintas selama di perjalanan.
Kemenhub juga telah melakukan sejumlah evaluasi dan survei, serta menyusun rekomendasi penyempurnaan angkutan Nataru 2024/2025. Hasilnya, infrastruktur transportasi dinyatakan siap hadapi angkutan Nataru 2024/2025. Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI terkait Kesiapan Infrastruktur dan Transportasi dalam Rangka Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. “Mengantisipasi kemacetan, penumpukan pada simpul transportasi, isu keselamatan, serta antisipasi perubahan cuaca pada masa angkutan Nataru 2024/2025, Kemenhub mengambil langkah kebijakan strategis dan rencana mitigasi bencana,” ujar Menhub.
Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan serta mendukung angkutan Nataru yang aman, nyaman, dan lancar, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyelenggarakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H