Pemuda 22 tahun yang senang menulis dan mencintainya sebagai sebuah hobi. Sangat tertarik dengan kesusasteraan Indonesia. Mencoba belajar menjadi seorang penulis. Saat ini menjalani kesibukan sebagai mahasiswa tingkat 3 di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.
Untuk berkorespondensi dengan Penulis, dapat di hubungi melalui Email: alfajri.putra@gmail.com, Facebook: Alfajri Putra, dan Twitter: @alfajriputra91.
Menyukai hal-hal sederhana, suka ngopi, membaca dan sesekali meluangkan waktu untuk menulis. Kunjungi juga blog pribadi saya (www.arsitekmenulis.com) dan (http://ngeblog-yuk-di.blogspot.com)
Konsultan dan Praktisi Hukum Keimigrasian Australia dengan ijin praktek MARN 0961448 pendiri ONEderland Consulting. www.onederland.com.au
Menamatkan pendidikan di Curtin University di bidang Public Relation dan Tourism Industry, dan alumni Murdoch University di bidang Hukum Keimigrasian.
aku di lahirkan di sebuah desa yang sekarang masih misteri karena kata - kata merdeka adalah hanya sebuah nyanyian hamba bagi masyarakat di distrik setempat yaitu distrik desa mbairumagau distrik duma dama. ada yang bilang kabupaten paniai dan ada juga yang bilang kabupaten Timika ( alias masih amfibi ) . pada tahun 1985/ dengan motifasi dari pamanku ( jesaya bukaleng ) aku bersekolah dan tinggal di arwanop, sebuah desa yang tidak terlalu nyaman daripada distrik duma dama walaupun desa ini dekat dengan pt. freeport.setelah kelas dua SD aku di ajak bergabung oleh tentara yaitu bataliyon yonif 752. seiring berjalannya waktu di ajaklah aku oleh salah satu anggota dari tentara dan ditipkan kepada seseorang yang bernama haji suwarsono ( almarhum ) lalu aku di ajak ke kota Gresik lalu aku bersekolah dengan serba apa adanya selama 13 tahun, lalu tahun 2002 ke kab kota baru kalsel mengajar di sana selama lima tahun dan sekarang aku di bandung.tentunya dengan perubahan yang sangat mengembirakan. dan aku bahagia dengan segala keterbatasanku. Dan mudah - mudahan pemerintah peduli dengan masyarakatku yang aku ceritakan di atas dengan demikian generasi berikutnya tidak sesusah perjalananku . Namun aku masih pesimis apakah masyarat papua khususnya distrik Duma dama di didik atau di isolasi agar supaya bodoh dan susah selama - lamanya ???????????