"Beat Plastic Polution" diangkat sebagai tema pada hari lingkungan hidup sedunia tahun 2023 kemarin. Tema ini diusung karena keresahan masyarakat akan jumlah sampah plastik yang sudah diluar batas dan menimbulkan banyak dampak di lingkungan.
 Data yang dilansir Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia di tahun 2023 menyatakan sejumlah 17.441.415,28 ton sampah dihasilkan sepanjang tahun tersebut. Sampah plastik menempati urutan kedua setelah sampah makanan , yakni sejumlah 18,5% dari total sampah yang dihasilkan. Jumlah ini naik sebesar 0,3% dari tahun sebelumnya.
Dari banyaknya sampah plastik yang dihasilkan, hanya kurang dari 10% yang dapat diolah, sisanya menjadi timbunan sampah. Parahnya dari data UNEP (Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa) Indonesia menempati urutan kedua negara penyumbang sampah plastik terbesar setelah China. Dimana lebih dari 1,29 jt ton sampah plastik tersebut berakhir di perairan baik laut maupun sungai.
Masuknya sampah plastik di perairan menyebabkan terganggunya ekosistem. Setiap tahun dampak yang dirasakan semakin masiv. Data dari United Nation menyebutkan bahwa lebih dari 100.000 binatang laut mati tiap tahun akibat polusi tersebut.
Jika dirunut lebih jauh, sampah plastik yang terdegradasi menjadi mikroplastik akan terserap oleh organisme laut dan terakumulasi pada puncak rantai makanan, yaitu manusia. Penelitian dari Universeit Amsterdam, mikroplastik sudah ditemukan dalam darah manusia. Satu bukti bahwa polusi plastik sudah sampai ke rantai puncak makanan.
United Nation bahkan menyebutkan bahwa 90% air dalam kemasan botol dan 83% air bersih untuk keperluan rumah tangga mengandung mikroplastik. Data ini adalah bukti nyata bagaimana manusia benar-benar perusak alam nomor satu.
Dari Mana Limbah Plastik Berasal
Making Ocean Plastic Free menyatakan sekitar 182,7 miliar kantong plastik digunakan setiap tahun di Indonesia. Dari data di atas, total sampah dari kantong plastik saja bisa mencapai 1,278 ton per tahun. Padahal kantong plastik itu hanya digunakan tak sampai 12 menit.Â
Throw away society atau budaya penggunaan barang sekali pakai ini sangat disayangkan karena efeknya dramatis. Padahal alasan utamanya hanya karena plastik sangat mudah diproduksi, harga murah, dan sangat efektif dan efisien untuk digunakan keperluan harian.
Sumber limbah plastik utama berasal dari sektor kemasan, sebesar 36% dimana 85% nya adalah plastik sekali pakai yang berakhir di penimbunan dan tidak dikelola dengan baik. Diikuti sektor pertanian, perikanan, dan fashion.