Mohon tunggu...
Marwiatus Sholiha
Marwiatus Sholiha Mohon Tunggu... Atlet - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Pola Asuh terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

12 September 2024   21:53 Diperbarui: 12 September 2024   22:00 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Abstrak

sumber dari penelitian pengaruh pola asuh pada anak usia dini, dapat dilihat dari penilitian dipuskesmas kecamatan makassar, penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh orang tua memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan anak usia dini. hasil uji Chi-square menunjukkan p-value 0,0003 yang lebih kecil dari a o,ooo5, sehingga menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara pola asuh orang tua dan perkembangan anak. pola asuh demokratif memilih pengaruh positif pada perkembangan anak. sedangkan pola asuh otoriter dan permisif dapat memberikan dampak negatif dan kurang optimal.

kognitif anak adalah proses yang kompleks dan dinamis yang melibatkan pengembangan kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan memahami konsep. Dengan demikian, perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan interaksi dengan orang tua dan lingkungan sekitar. Pola asuh yang tepat dapat memfasilitasi perkembangan kognitif anak secara optimal. 

Pendahuluan

Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orang tua mendidik, membimbing, mendisiplinkan, serta melindungi anak. Tujuannya adalah untuk mencapai kepribadian yang sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Pengasuhan orang tua pada dasarnya diciptakan oleh adanya interaksi antara orang tua dan anak dalam hubungan sehari-hari yang berevolusi sepanjang waktu. Kohn (dalam Taty Krisnawaty, 2010: 46) menyatakan bahwa, "Pola asuhan merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Sikap orangtua ini meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan, hadiah maupun hukuman, cara orang tua menunjukkan otoritasnya, dan cara orang tua memberikan perhatian serta tanggapan terhadap anaknya". Dengan demikian, pola asuhan orang tua sangat penting karena mempengaruhi sikap orang tua terhadap anak secara berkesinambungan. 

Pola asuh orang tua terdapat dalam keluarga dan merupakan tanggung jawab utama kedua orang tua. Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat anak belajar dan menyatakan diri sebagai makluk sosial. Keluarga yang memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral, dan pendidikan bagi anak. Keluarga merupakan tempat pertama dan 1 2 yang utama bagi anak untuk memperoleh pembinaan mental dan pembentukan kepribadian. Oleh karena itu peran orang tua sangatlah penting. Undang-Undang No 23 tahun 2002 pasal 26 Tentang Perlindungan Anak menyatakan bahwa, "Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak. Menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya adalah kewajiban orang tua sepenuhnya". Orang tua berkewajiban untuk menjaga anaknya dari perubahan iklim lingkungan dengan menanamkan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Dengan demikian, pola asuh orang tua adalah hal utama yang merupakan dasar pembentukan kepribadian anak. Hal ini sangat penting bagi kehidupan anak karena perkembangan anak berawal dari pola asuh kedua orang tua. Anak yang mendapatkan pola asuh yang tepat, akan tumbuh dengan sikap dan kepribadian yang baik. Sebaliknya, anak yang mendapat pola asuh yang kurang tepat, akan mengalami kesulitan dalam perkembangan sikap sosialnya. 

Kesimpulan

Pola asuh yang tepat dan benar dapat mempengaruhi keberlangsungan perkembangan anak, sehingga menjadi tuntutan bagi orang tua untuk menerapkan pola asuh yang baik.

Dengan demikian, kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa pola asuh orang tua memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan anak, dan pola asuh demokratis ditemukan memiliki pengaruh positif yang lebih tinggi dibandingkan dengan pola asuh otoriter dan permisif 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun