Halo sobat Kompasianers, menjadi seorang  mahasiswa adalah sebuah kesempatan yang ingin di rasakan oleh hampir setiap Siswa yang lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA).  Mahasiswa merupakan Peran atau status Tertinggi dalam Dunia Pendidikan karena terdapat kata Maha- atau Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata maha adalah Maha- berarti sangat. Maha- juga berarti amat. Maha- juga berarti teramat. Contoh: Mahabesar, mahamulia.Â
Dalam Menjalankan peranan sebagai Mahasiswa, kita akan merasakan 75 % perbedaan-perbedaan  antara mahasiswa dan siswa biasa dimulai dari metode belajar di dunia perkuliahan kita akan di di tuntut untuk lebih mandiri dan jadwal belajar yang bisa di tentukan sendiri, orientasi pengajaran sesuai dengan program studi yang kita ambil,  outfit atau seragam sekolah yang di bebaskan dari kampus dan tidak kaku serta perbedaan-perbedaan lainnya yang juga merupakan keunikan dan akan menjadi pengalaman bagi yang mendapatkan kesempatan berkuliah baik di perguruan tinggi Negeri dan Swasta.Â
Ketika menuntut ilmu atau bekerja kita sering mendengar kata atau diksi dari perantau, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata perantau adalah orang yang mencari penghidupan, ilmu, dan sebagainya di negeri lain. Arti lainnya dari perantau adalah orang asing. Sedangkan kata Merantau memiliki makna perginya atau perpindahan seseorang untuk meninggalkan tempat dimana ia berasal atau dilahirkan dan ia tumbuh besar menuju suatu wilayah lain, guna menjalani kehidupan baru maupun untuk sekedar mencari pengalaman hidup atau pekerjaan.Â
Dalam dunia perkuliahan alasan seseorang mahasiswa untuk merantau atau menjadi seorang perantaupun bervariasi ada yang di karenakan perguruan tinggi yang di tuju adalah perguruan tinggi impian yang telah lama di idamkan, ingin mencoba pengalaman baru, challenge atau ingin mencari tantangan yang berbeda, ingin merasakan dan melatih kemandirian, kualitas perguruan tinggi dan alasan lainnya. Â Menjadi mahasiswa perantau tidak semuanya nya suka dan senang tetapi ada juga duka atau kesedihan ketika menjalankan peran dan keputusan untuk menjadi mahasiswa perantau tersebut
Berikut saya akan sedikit sharing suka duka yang saya alami ketika menjadi mahasiswa perantau di kota metropolitan. Tapi fyi saya adalah mahasiswa peranta yang berdomisili asli Palembang ( kota pempek) dan merantau untuk menjadi mahasiswa di kota metropolitan, Jakarta
Pertama, menjadi mahasiswa perantau artinya kita memutuskan untuk berani hidup mandiri. Karena mahasiswa perantau jauh dari orang tua sehingga mengurus segala sesuatu nya harus sendiri di mulai dari aktivitas sehari-hari seperti, masak, mencuci pakaian, makan, membereskan kamar dan lain-lain di lakukan serba sendiri.Â
Di sisi lain saya suka menjadi mandiri karena merasa bebas dalam tanda kutip " bebas untuk diri saya sendiri" seperti jadwal makan yang tidak harus seperti di rumah, bisa menonton film sesuka hati kita,  jika ingin bepergian cukup mengabarkan melalui handphone, kalau laper tinggal masak sendiri, dan sometimes juga beberapa kali bebas bangun siang ketika pas libur kuliah hehehe. Sisi buruknya terkadang suka lupa jadwal dan kurang bisa mengontrol aktivitas tertentu yang menyebabkan kerugian untuk diri sendiri sih  misalnya bisa sakit perut karena keasikan menonton atau melakukan hobby yang lain akhirnya lupa makan ( hanya beberapa kali yak).
Sisi ga enak lainnya terkadang tiba-tiba suka HOMESICK sih, kas lagi masak suka kangen masak bersama ibu dan keluarga, pas makan suka tiba2 inget kalau di rumah pasti makan nya rame-rame dengan topik percakapan yang seru-seru dan tidak sedikit juga kadang2 ketika makan mendapat nasehat dari bapak, yang intinya duka nya suka beberapa kali merasa kesepian sih :( oelah karena itu sobat Kompasianers yang ingin memutuskan untuk menjadi mahasiswa perantau mental nya harus di kuatkan lagi yahh, semangat!Â
Kedua, enak nya menjadi mahasiswa perantau kita akan lebih banyak mengeksplorasi kota atau daerah yang menjadi tempat kita berkuliah, mendapat teman baru yang latar belakang yah berbeda, nuansa dan lingkungan petemanan yang berbeda, tata bahasa yang berbeda, tempat wisata yang berbeda dan seluk beluk lainnya yang sampai nnti kita mengeluarkan statement "oh kota ini ( kota tempat kuliah" gini yah" duka nya karena jauh dari orang tau Yaa tentunya cost atau pengeluaran nya cukup besar apalagi kalau kuliah nya di perkotaan misalnya di Jakarta huwahhhh.... Yang biaya hidup nya terbilang mahal mulai dari kost an, biaya makan sehari-hari dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Oleh karena itu kita harus bisa mengatur keuangan yak! Jangan sampai merantau yang tujuan nya untuk menuntut ilmu ehh malah hura-hura dan tidak memikirkan orang tua :') nauzubillah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H