Mohon tunggu...
Marwa Ulfa
Marwa Ulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Membaca dan menulislah karena itu salah satu cara untuk mendapatkan ilmu

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyyah Prof Dr HAMKA Peminatan Hubungan Masyarakat / Publik Relation

Selanjutnya

Tutup

Diary

Di Hari Ibu, Ilmu Parenting yang Tersirat dalam Film Bollywood

22 Desember 2021   11:15 Diperbarui: 22 Desember 2021   11:50 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo semuanya tepat pada hari ini yaitu Rabu 22 Desember 2021 seluruh manusia dimuka bumi merayakan hari ibu, kita bisa melihat di berbagai sosial media semua anak mulai memposting kebersamaannya dengan kedua orang tuanya terutama ibu,  tidak bisa kita bayangkan tanpa seorang ibu tidak akan bisa berada di muka bumi ini. Apalagi seorang ibu merupakan orang yang paling berjasa bagi kita karena ia adalah orang terpilih yang rela mengandung, melahirkan,menyusui hingga kita pun tumbuh seperti sekarang dewasa seperti sekarang.

Ternyata menjadi seorang ibu itu tidak semudah yang kita bayangkan ya teman-teman oleh karena itu ada ilmu yang menjelaskan bagaimana menjadi seorang ibu atau orang tua yang baik yaitu  ilmu parenting nah disini saya akan mengutip sebuah pesan yang saya ambil berdasarkan film yang pernah saya tonton itu film Bollywood yang berisikan pesan ilmu parenting bagaimana seorang ibu mendidik  anaknya ketika ia telah beranjak dewasa sekitar 18 THN ke atas

Dan di dalam pesannya yaitu " _ketika anak mu mulai beranjak dewasa maka tantangan mu akan lebih berat, bantu ia membangun pola pikirnya dgn cara menjadikannya sebagai sahabat (sering²lah berdiskusi), jika ada yang salah atau keliru bisa di diskusikan/arahkan. dan menurut saya sistem reward dan punishment sepertinya bkn cara yang efektif di kalangan anak 20 an, why ? Jika dulu di zaman kanak² ketika sang anak berhasil maka akan mendapatkan hadiah, jika sang anak salah ia akan kena marah._ jika pola ini tetap diterapakkan maka nnti mereka akan terus-menerus hanya berorientasi pada tujuan bukan proses.  Belum lagi di rentang umur 20 an ini kerap terjadi quarter life krisis :') 

May be Kalau dulu larangan hanya sekedar larangan, meluapkan emosi hanya sebagai representasi sikap tegas dll. Sulit jika pola itu tetap di terapkan, berubahnya waktu tentunya ada hal² lain yang berubah pula, seperti dari sisi sang anak yang makin sensitif emosionalnya, kerap menyimpulkan perilaku dan aktifitas di sekitarnya, perubahan  pemikiran dan kebutuhan dll begitu juga di pihak orang tua yang makin hari makin bertambah usia, makin melemahnya saraf dan sendi, makin cepat lelah dan perubahan ² lainnya. Oleh karena itu alangkah luar biasanya jika kedua pihak ini bisa saling memahami, yes orang tua ku menerapakan hal itu. so may be buat para mom's dan kids yang di luar sana semoga tulisan ini bisa sedikit memberikan manfaat ya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun