Jomblo itu tidak laku. Jomblo itu ngenes. Jomblo itu kesepian. Berbagai persepsi negatif sering kali dilontarkan kepada seseorang yang mempunyai status jomblo bahasa gaul dari orang yang tidak mempunyai pasangan. Berbagai anggapan itulah yang membuat sebagian orang tidak ingin menyandang status ini pada akhirnya kesana kemari mencari pasangan.
Pacaran adalah suatu hubungan dimana kedua orang saling mengikat tanpa ada ikatan dari agama maupun dari negara jadi istilahnya mereka mengakui saling memiliki tanpa ada sesuatu yang mematenkan hak miliknya. Tapi apa benar pacaran membuat orang bahagia?
Pacaran seringkali membuat seorang merasakan ketakutan yang luar biasa jika suatu saat nanti akan kehilangan sang kekasih, sehingga ini dapat menimbulkan sikap over protective dan pada akhirnya dia akan mengekang seseorang yang dicintainya. Hal ini tentu dapat membuka lebar perilaku psikopat jika lama-kelamaan dibiarkan. Sedangkan jomblo, orang dengan status ini bebas mencintai siapa saja tanpa ada tekanan, jika orang yang dicintainya dengan orang lain dia akan sadar dia tidak memiliki hak apa-apa untuk melarangnya dan dengan berjalannya waktu luka yang ditimbulkan akan sembuh dengan adanya sosok pengganti yah seperti istilah “hilang satu tumbuh seribu”.
Bukankah dalam Islam juga pacaran itu dilarang? Seperti yang kita tahu Islam adalah agama yang amat lengkap dan amat mengerti manusia, jika sesuatu itu dilarang karena hal itu hanya akan membuat kita rugi. Ketika kita dalam hubungan pacaran kita harus siap-siap untuk membuang waktu, materi, tenaga hanya untuk sang terkasih , kebahagiaannya menjadiprioritas utama sehingga membuat kita lupa orangtua sahabat, bahkan Tuhan pun bisa terlupakan. Saat waktunya bersama Allah dengan shalat malah seringkali asyik pergi dengan kekasih, saat harusnya memuji Allah dengan tasbih mereka asyik memuji kekasihnya lewat telfon. Saat orangtua ulangtahun jangankan member kado ingatpun mungkin tidak, beda halnya jika kekasih yang ulangtahun jauh-jauh hari sudah mulai memikirkan kado yang akan diberikan, hari kelahirannya di penanggalanpun ditandai dengan tanda hati. Romantis sekaligus ironis bukan?
Jadi jomblo memang tak selamanya menyakitkan. Memang sering kali merasa sepi tapi ingatlah didunia ini bukan hanya tentang cinta saja. Jika merasa tidak ada sandaran maka masih ada sajadah untuk bersujud, jika tidak ada tempat bercerita maka ada do’a seebagai sarana bercerita dan meminta jalan keluarkepada-Nya. Jika tidak ada orang yang dapat kau jadikan semangt masih ada orangtuamu, mereka yang merawatmu sejak kecil jadikan mereka semangat dalam meraih kesuksesan buat mereka bangga memilikimu, kasihilah mereka orang yang kau lihat pertama kali saat engkau lahir di dunia bukan mereka yang baru engkau temui.Jika belum siap mengikat jalinan halal yang diakui oleh agama dan negara maka jomblo adalah pilihan yang sangat tepat sambil menunggu waktu mempertemukanmu dengan kekasih halalmu. Kemudian banggalah mengatakan “I’m single, so what?”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H