toxic relationship sering kali merasa hidupnya menjadi hampa dan tidak berarti. Toxic relationship dapat mencakup tindakan mengekang, mengendalikan, dan menjadi terlalu protektif terhadap pasangan. Meski begitu, mereka yang mengalami sering kali tidak menyadari bahwa mereka tengah terjebak dalam situasi ini, sehingga terus mempertahankannya meski harus menyakiti diri sendiri.
Seseorang yang berada dalam hubungan yang tidak sehat atauPsikolog Center For Public Health, Fakultas Psikologi Universita Gadjah Mada (UGM), Nurul Kusuma Hidayati, dalam Kuliah Online CPMH Fakultas Psikologi beberapa waktu lalu, menjelaskan bahwa terdapat lima masalah utama yang sering dihadapi dalam keluarga. Masalah tersebut meliputi adanya salah satu pihak yang merasa sepenuhnya bertanggung jawab atas masalah dalam keluarga, upaya keras untuk menghindari konflik antar anggota keluarga, perbedaan pandangan tentang cara terbaik menyelesaikan perselisihan, adanya perbedaan yang tidak pernah terselesaikan, serta perselisihan serius mengenai hal-hal yang sepele. Kelima masalah ini menjadi pemicu terjadinya hubungan yang tidak sehat di dalam keluarga.Â
Keluarga yang mengalami masalah-masalah tersebut, cenderung memiliki resiko menjadi keluarga disfungsional, yaitu kondisi di mana konflik dan perilaku negatif terus-menerus terjadi serta berdampak merugikan bagi anggota keluarga lainnya.
 Apakah kamu sedang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat? Untuk mengetahuinya, yuk kenali tanda-tanda kebiasaan pasangan suami istri yang menunjukkan adanya toxic relationship. Apa saja?
1. Selalu Mengkritik Pasangan
Kritik yang terus-menerus dapat mengikis rasa percaya diri dan membuat seseorang meragukan kebenaran atas keputusan dan tindakannya sendiri. Kritik yang tidak membangun bisa mengarah pada perasaan tidak berharga dalam hubungan.
2. Â Hubungan Cinta Sepihak
Seyogyanya, pernikahan merupakan hubungan yang dijalani oleh dua orang dan ada upaya untuk menjaga keseimbangan. Jika hanya kamu sendirian yang berjuang, hubungan kalian akan berat sebelah. Sebesar apapun usaha kamu mempertahankan hubungan, itu tidak akan berhasil.Â
Ini sama saja cinta bertepuk sebelah tangan. Kamu telah memberikan segalanya untuk suami atau istri, baik itu kepercayaan, cinta atau materi. Namun, ia tidak peduli. Nah, situasi ini mirip dengan cinta sepihak. Â
3. Selalu CurigaÂ
Kepercayaan merupakan aspek penting dalam suatu hubungan. Akibat hal inilah pasangan suami istri harus terbuka satu sama lain dan jujur. Ketika kalian saling curiga dan selalu meragukan satu sama lain.