Nama : Marwan Fadhilah
NIM 162112433061
Fakultas/Prodi : FTMM/Teknik Elektro
Era revolusi industry 4.0 sudah mulai menuju era 5.0 diimbangi dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang dengan sangat pesat. Baru baru ini ditemukan konsep Microgrid Digital Twin (MGDT) merupakan konsep yang menarik bagi para peneliti dan pemerhati akademisi dalam dunia industri di seluruh dunia. mengapa tidak, konsep ini menggunakan model platform simulasi tingkat tinggi yang dinamakan high fidelity dimana terdapat pertukaran data dua arah secara real time. Evolusi dan konvergensi teknologi baru seperti komputasi onboard, pengontrol cepat dan cerdas, analisis big data, machine learning, dan teknologi IoT. Dengan kemajuan ini, aliran data waktu nyata dapat terus dikumpulkan, diproses, dan dianalisis bersama dengan model kualitas tinggi untuk membuat representasi digital dari sistem yang kompleks dan memberikan wawasan yang baik tentang status operasinya saat ini dan di masa depan.
Perkembangan dalam bidang energi terbarukan atau biasa disebut Renewable energy semakin berkembang dengan pesat. Indikasi ini ditandai dengan adanya konvergensi harga teknologi yang mendukung pemanfaatan energi terbarukan dalam konsep smart grid. Salah satunya dalam lingkungan hidup adalah microgrid, dimana microgrid ini mampu dan menyediakan platform untuk mengkombinasikan serta menyatukan berbagai sumber energi seperti energi matahari, angin, dan air agar dapat menghasilkan serta menyimpan energi listrik.
Sementara itu, pada saat ini terjadi juga perkembangan di bidang teknologi informasi seperti IOT (Internet of Thing) dan Big Data Analytics. Perkembangan tersebut merupakan kemajuan dari bidang energi dan informasi tersebut kemudian telah memunculkan konsep “Microgrid Digital Twin” biasa disebut juga MGDT, yang berfungsi untuk memonitoring dan mengontrol sistem microgrid yang telah dirancang sebelumnya secara real time.
Salah Satu Mahasiswa Doktoral Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB) apda Laboratorium Manajemen Energi, Putu Handre Kertha Utama, yang memaparkan materi terkait Micro Digital Twin. Beliau mengatakan bahwa “Microgrid adalah sekelompok sumber dan beban listrik terdesentralisasi yang biasanya beroperasi, terhubung dan sinkron dengan jaringan sinkron area luas tradisional pada prinsipnya, struktur microgrid mirip dengan grid (sistem tenaga) utama/konvensional. Hanya saja ukurannya yang jauh lebih kecil. Namun tidak semua sistem tenaga berskala kecil bisa disebut sebagai microgrid.
Berbagai jenis pembangkit yang digunakan di microgrid di antaranya adalah turbin angin, panel surya, turbin gas mikro, sel bahan bakar, mesin diesel, combined heat power, dan turbin air. Jadi, untuk bisa disebut microgrid, sebuah sistem tenaga berskala kecil harus memenuhi syarat-syarat seperti memiliki batas-batas yang jelas secara elektrik, mampu mengonsolidasi pembangkitan terdistribusi, beban, dan penyimpan energi sebagai sebuah entitas tunggal, dan dapat beroperasi dalam mode islanding, yakni memiliki self-sufficiency untuk menyuplai beban-beban kritis ketika tidak terhubung ke grid utama, atau terhubung ke grid utama,” jelas Putu, Selasa (18/01/2022)