Mohon tunggu...
Marwan Djalim
Marwan Djalim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

YNTKTS

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Murtadha Mutahhari: Sebuah Refleksi atas Gaya Hidup Zaman Now

24 Mei 2024   23:04 Diperbarui: 24 Mei 2024   23:09 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: AI/DALL-E3

Dalam arus perubahan yang cepat dan tak terelakkan, gaya hidup kita telah mengalami evolusi yang dramatis. Kemajuan teknologi dan budaya konsumerisme telah mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan mencari makna dalam hidup. Di tengah perubahan ini, pemikiran Murtadha Mutahhari, seorang filsuf dan teolog Islam, menawarkan pandangan yang mendalam tentang bagaimana kita seharusnya menjalani kehidupan di era modern.

Mutahhari, melalui karya-karyanya yang luas, menekankan pentingnya memahami inti ajaran Islam dalam konteks zaman sekarang. Ia berpendapat bahwa gaya hidup modern tidak hanya tentang mengikuti tren atau teknologi terkini, tetapi lebih pada bagaimana mempertahankan nilai-nilai spiritual dan etika dalam setiap aspek kehidupan.

Pemikiran Mutahhari sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini, di mana banyak orang mencari identitas dan tujuan hidup di tengah kebisingan informasi dan budaya konsumerisme. Mutahhari mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak ditemukan dalam materi saja serta pemuasan hasrat badaniah belaka, melainkan dalam keseimbangan antara kebutuhan fisik dan spiritual. Ia menekankan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki dimensi yang beragam, tidak hanya terbatas pada aspek material tetapi juga spiritual, intelektual, dan emosional.

Dalam hal pendidikan, Mutahhari percaya bahwa generasi muda harus dibekali dengan pemahaman yang benar tentang agama dan dunia, agar mereka dapat mengembangkan gaya hidup yang tidak hanya modern tetapi juga bermakna. Ia menyoroti pentingnya pendidikan yang tidak hanya menghasilkan tenaga kerja yang kompeten tetapi juga individu yang memiliki kebijaksanaan dan karakter yang kuat.

Mutahhari juga mengkritik pandangan Barat tentang manusia yang sering kali terfokus pada aspek rasional dan eksistensial tanpa mempertimbangkan dimensi spiritual. Ia berargumen bahwa pandangan ini mengabaikan aspek penting dari keberadaan manusia dan dapat menyebabkan krisis identitas dan moral.

Dalam karyanya, Mutahhari sering menekankan pentingnya dialog antarbudaya dan antaragama sebagai cara untuk mempromosikan toleransi dan pengertian di tengah keberagaman zaman sekarang. Ia percaya bahwa melalui dialog, kita dapat membangun masyarakat yang lebih harmonis dan adil.

Keseimbangan hidup yang diajarkan oleh Mutahhari sangat penting dalam era di mana kita sering kali terjebak dalam rutinitas yang melelahkan dan tekanan untuk selalu 'terhubung'. Mutahhari mengajarkan bahwa kita harus menemukan waktu untuk berhenti sebentar dari segala rutinitas duniawi yang menyibukkan jiwa dan raga untuk refleksi diri (ber-tafakur) dan mengembangkan hubungan yang lebih dalam lagi dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta.

Singkatnya, pemikiran Murtadha Mutahhari memberikan panduan yang berharga bagi kita untuk menjalani gaya hidup modern yang tidak hanya berfokus pada kemajuan material tetapi juga pada pengembangan diri secara holistik. Dengan mengintegrasikan ajaran Mutahhari dalam kehidupan kita, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik, di mana teknologi dan modernitas berjalan seiring dengan nilai-nilai spiritual dan etika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun