Berangkat dari hal tersebut di atas, masjid harus didesain agar menjadi tempat yang ramah pada anak-anak. Selain anak-anak, masjid juga harus ramah pada anak muda.Â
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, masjid harus menyediakan ruang bermain bagi anak-anak. Selain itu, masjid juga perlu menyediakan berbagai fasilitas pendukung lain yang dapat memfasilitasi hobi dan kebutuhan anak maupun anak muda. Tentunya dalam konteks yang lebih luas, kebutuhan semua jamaah.
Sebenarnya, telah banyak masjid yang sudah memanajemen penggunaan masjidnya secara progresif seperti ketersediaan perpustakaan bagi anak-anak dan juga fasilitas bermain layaknya sekolah.Â
Bahkan untuk kebutuhan anak muda, ada masjid yang menyediakan warung kopi dengan berbagai fasilitas pendukungnya. Ada juga masjid yang menyediakan warung makan dengan menu yang murah.Â
Tujuan utama warung makan tersebut bukan untuk cari untung, melainkan agar orang-orang terutama anak muda lebih akrab dengan masjid.Â
Agar warung tersebut terus berjalan, pihak masjid mencari penderma yang bisa mensubsidi harga makanan yang ada sehingga harganya terjangkau. Alhasil, orang-orang sering datang ke masjid meskipun awalnya tidak bertujuan untuk shalat atau aktivitas ibadah lain.
Tempat Pelarian yang Nyaman
Hari ini banyak tempat "pelarian" alternatif untuk anak-anak terutama untuk anak remaja. Ada "hiburan malam", pergaulan bebas, dan berbagai perkumpulan sejenis yang jauh dari norma agama dan hukum.Â
Biasanya, mereka menyediakan tempat yang nyaman bagi pengunjung atau anggotanya. Di sinilah tantangannya, jika masjid tidak dijadikan sebagai tempat yang nyaman, maka banyak tempat maksiat lain yang menyediakan kenyamanan.
Konon, ada seorang pemuda yang berpakaian compang camping layaknya preman berkunjung ke masjid. Dia ingin bertobat dan melaksanakan sholat.Â