Mohon tunggu...
Dyah Astiti
Dyah Astiti Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Menyampaikan opini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Toxic Parents Bisa Bikin Depresi, Kenali Tandanya

4 Maret 2024   15:16 Diperbarui: 4 Maret 2024   15:17 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : Dictio Community

Orang tua harusnya menjadi tempat ternyaman bagi anak untuk bercerita dan menyelesaikan masalahnya. Namun apa jadinya jika orang tua menjadi sosok yang ditakuti oleh anaknya. Tentu hubungan mereka tidak akan harmonis. Dan itu bisa berdampak pada psikologi anak. Dan tumbuh kembang anak, tidak akan terpantau oleh orang tua karena ketidakterbukaan anak.

Salah satu penyebabnya adalah pola asuh toxic parents. Dimana orang tua menjadi sangat terobsesi dengan kesempurnaan. Dan anak dituntut harus sesuai dengan yang dia inginkan. Pola asuh seperti ini tanpa disadari akan berdampak sangat buruk untuk psikis dan tumbuh kembang anak.

Orang tua yang melakukan pola asuh toxic parents cenderung tidak memperlakukan anak-anak mereka dengan hormat sebagai individu. Meskipun itu dilakukan dengan dalih ungkapan cinta dan kasih sayangnya. Ternyata pola asuh yang seperti ini tidak muncul dengan sendirinya. Biasanya disebabkan karena orang tua pernah memiliki trauma akibat pengasuhan yang tidak benar. Dan ketika luka itu masih membekas pada diri orang tua, ia akan memperlakukan anaknya seperti apa yang pernah dirasakannya. Pengasuhan tidak benar ini juga bisa jadi terjadi karena rapuhnya kekokohan keluarga akibat perceraian, sulitnya perekonomian atau hilangnya fungsi ayah atau ibu dalam sebuah keluarga.

Pola asuh yang keliru ini juga bisa saja terjadi pada orang tua yang sudah merasa pola asuhnya benar. Maka orang tua perlu mengenali beberapa cirinya. Agar bisa dijadikan muhasabah dan acuan berbenah dalam pola asuh.

1. Egois dan kurang empati pada anak

Orang tua yang memiliki pola asuh toxic ini selalu mengutamakan kebutuhan mereka sendiri dan tidak mempertimbangkan kebutuhan atau perasaan anak. Sehingga anak akan selalu dipaksa melakukan atau menjadi sesuai yang diinginkan orang tua tanpa adanya diskusi untuk mengarahkan anak. Ataupun meminta pendapat pada anak terkait dengan apa yang diinginkannya. Sehingga orang tua akan sangat mengontrol anaknya dalam hal apapun.

2. Reaktif secara emosional

Biasanya jika anak melakukan kesalahan atau melakukan sesuatu yang tidak sesuai keinginan orang tua. Maka orang tua akan sangat marah, dengan kemarahan yang tidak bisa diprediksi. Terkadang bisa sangat meledak-ledak dan membuat anak trauma.

3. Kurang menghargai

Apapun usaha dan hasil yang dilakulan anak, selalu dirasakan kurang. Karena yang dituntut adalah kesempurnaan anak sesuai kemauannya. Sehingga yang sering dilakukan adalah membandingkan atau bahkan bullying pada anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun