Mohon tunggu...
Marwah Afrilia Latifah
Marwah Afrilia Latifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Antusias mengeksplor hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gaya Hidup Minimalis di Kalangan Mahasiswa

3 November 2024   19:39 Diperbarui: 3 November 2024   20:48 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Saat ini, muncul suatu tren baru tentang gaya hidup minimalis di kalangan mahasiswa, terutama mahasiswa perantauan yang tinggal jauh dengan keluarga. Apa sih gaya hidup minimalis itu? Minimalis merupakan suatu kebiasaan hidup sederhana, apa adanya, dan hanya fokus dengan hal-hal yang penting saja.

Gaya hidup minimalis ini cocok untuk diterapkan oleh mahasiswa. Dengan hidup minimalis, mahasiswa dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan hemat. Hidup jauh dari keluarga dengan biaya hidup yang terbatas, tentunya mengharuskan mahasiswa untuk pandai dalam mengatur keuangan. Gaya hidup minimalis akan menjadi pembatas mahasiswa untuk tidak berlebihan dalam hidup, seperti membeli barang mewah dan kurang bermanfaat bagi keberlangsungan hidup. Mahasiswa akan diarahkan untuk mendahulukan kebutuhan daripada keinginan. Hal ini akan berpengaruh positif terhadap pengeluaran.

Manfaat lain dari menerapkan gaya hidup minimalis yaitu kesehatan mental akan semakin terjaga. Mengapa demikian? Karena saat menjadi seorang yang minimalis, mahasiswa akan mengutamakan hal-hal yang dianggap penting. Misalnya untuk kepemilikan barang, mahasiswa akan memilih barang-barang esensial untuk mereka simpan sehingga penataan ruang kamar yang ditempati menjadi rapi dan lebih nyaman. Kenyamanan inilah yang menjadi faktor utama kesehatan mental.

Seorang penganut hidup minimalis juga harus produktif dalam menjalani hidup. Mahasiswa dapat meningkatkan produktivitas dengan mengikuti organisasi atau kegiatan di luar akademik. Hal ini bertujuan agar mahasiswa tidak merasa jenuh, tetapi tetap berada di jalan yang positif. Namun, saat menentukan  kegiatan apa yang akan diikuti, mahasiswa harus selektif dalam memilih agar mendapat manfaat, bukan malah mendapat pengaruh buruk.

Sebagai mahasiswa tentunya sudah cukup dewasa untuk menentukan gaya hidup yang sesuai untuk diri sendiri. Selain dengan melihat situasi dan kondisi, mahasiswa juga harus mempertimbangkan manfaat yang akan didapatkan. Secara keseluruhan, gaya hidup minimalis membantu mahasiswa untuk menjalani kehidupan yang lebih terencana, nyaman, dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun