Menurut Abu Ahmadi, Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu agar mampu mengembangkan diri sesuai potensi yang dimiliki dengan cara memahami diri, memahami lingkungan, dan mengatasi hambatan juga menentukan masa depan yang lebih baik.
      Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang agar berusaha memecahkan kesulitan atau masalah dalam kehidupannya sendiri.
      Sedangkan istilah konseling berasal dari Bahasa inggris yaitu To Counsel yang berarti memberi saran atau nasihat. Menurut Koestoer Partowisastro konseling memiliki dua pengertian, yakni :
- Dalam arti luas, konseling adalah segala ikhtiar pengaruh psikologis terhadap sesama manusia.
- Dalam arti sempit, konseling merupakan hubungan yang secara sengaja diadakan dengan manusia lain, dengan maksud dan dengan berbagai cara psikologis, dapat mempengaruhi kepribadiannya sehingga dapat memperoleh suatu efek tertentu.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian konseling adalah salah satu cara dalam pelayanan bimbingan secara khusus Dimana prosesnya berlangsung dalam wawancara antara konselor dengan konseli, dengan tujuan agar konseli memperoleh pemahaman lebih baik tentang dirinya sendiri serta mampu memecahkan kesulitan yang dihadapinya.
Menurut Dr. Bakhrudin All Habsy, M.Pd banyak sekali kasus-kasus yang terjadi di kalangan anak muda seperti :
- Membawa senjata untuk tawuran
- Sekolah membawa golok
- Merokok
- Mencongkel mobil
- Mencontek
- Mengonsumsi narkoba.
Dua faktor penyebab hal tersebut terjadi yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal datang dari lingkungan keluarga misalnya kurangnya perhatian dan kasih sayang serta masalah keluarga yang berdampak pada ketidakstabilan emosi anak. Mengapa hal tersebut bisa terjadi, karena anak tersebut merasa tidak dihargai atau merasa terancam yang menyebabkan sang anak tidak dapat mengatur emosi dan berdampak pada mental yang terganggu pada akhirnya untuk mengatasi stress yang dialami anak tersebut terlibat dalam kenakalan remaja. Selain faktor internal ada juga faktor eksternal seperti pengaruh teman sebaya dan sosial ekonomi masyarakat. Ketidakstabilan ekonomi, kemiskinan, dan minimnya Pendidikan yang baik berakibat pada kemampuan berfikirnya yang kurang matang, sehingga muncullah perilaku kenakalan tersebut sebagai respons terhadap situasi yang dihadapi.
 Mengapa kita harus belajar Bimbingan dan Konseling selain untuk memahami karakter diri sendiri lebih dalam dan juga membentuk kepribadian baru. Dari segi Pendidikan apabila terjun sebagai Guru Bimbingan dan Konseling tentu tidak mau siswa/siswi terjerumus dalam kenakalan tersebut. Agar mengurangi terjadinya tindak kenakalan maka sebagai Guru Bimbingan dan Konseling harus menjadi seorang pembimbing dari siswa/siswi tersebut. Untuk membantu meyakinkan anak tersebut supaya ia dapat mengambil keputusan yang baik tentang bagaimana si anak tersebut menyikapi masalah atau kesulitan yang dihadapinya tanpa anak tersebut terjerumus dalam kenakalan remaja yang pada akhirnya akan merusak generasi muda Indonesia.
Pernikahan yang belum siap secara fisik, mental, maupun ekonomi selain memberikan dampak negatif untuk ayah dan ibu juga berdampak buruk kepada anak, biasanya karena didikan yang diberikan kurang tepat. Ketika ada masalah dari keluarga dan anak belum siap dari segi pikiran yang akan terjadi adalah anak tersebut akan merasa dirinya terancam yang memungkinkan terjerumus ke dalam hal yang bersifat negatif. Maka untuk mengatasi stress yang dialami anak akan melakukan hal negatif seperti kenakalan remaja. Selain peran orang tua yang sangat penting untuk menjaga serta melindungi kondisi mental sang anak. Peran Guru Bimbingan dan Konseling juga penting untuk mendukung dan memberikan arahan positif ketika siswa/siswi menghadapi kesulitan atau masalah agar tidak terjerumus dalam kenakalan remaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H