Mohon tunggu...
Marvel Graziano Kunarwoko
Marvel Graziano Kunarwoko Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA Kolese Kanisius

SMA CC'25

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanggapi Artikel "Merindukan Sosok Pemimpin Humoris"

19 Mei 2023   00:33 Diperbarui: 19 Mei 2023   00:40 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hal yang menarik dalam artikel tersebut adalah Gus Dur adalah tokoh humoris yang kerap menggunakan dan menyampaikan teks anekdot dalam pidatonya. Dalam cara penyampaiannya, beliau memanfaatkan nada lucu, namun dapat mengkritik secara tajam kepada subjeknya. Hal ini menjadikan Gus Dur sebagai sosok unik dan humoris. Menurut saya, Gus Dur sangat berpengalaman di bidang politik sehingga beliau dapat menyampaikan suatu kritikan dengan santai namun tajam.

Teks anekdot adalah cerita narasi ataupun percakapan yang lucu dengan berbagai tujuan, baik hanya sekedar hiburan atau canda gurau, sindiran, atau kritik tidak langsung. Sebagai bagian dari teks naratif, teks anekdot dibangun oleh unsur-unsur ekstrinsik dan intrinsik dari cerita. Apabila didasarkan pada unsur intrinsik cerita naratif secara umum, maka struktur teks anekdot terdiri dari tema, latar, alur, penokohan, sudut pandang, dan amanat.

Pada suatu hari, seorang pria bernama Konang berjalan-jalan di sebuah taman yang ramai. Tiba-tiba, ia tergelincir dan jatuh ke tanah dengan keras. Orang-orang di sekitarnya berhenti sejenak untuk melihat kejadian tersebut. Saat Konang bangkit kembali, ia tersenyum dan berkata, "Hanya ingin memberikan tontonan gratis untuk kalian semua!" 

Orang-orang disekitarnya tertawa dan Konang pun melanjutkan langkahnya dengan tetap tersenyum. Dari proses analisis yang telah dilakukan, teks anekdot tersebut mengandung hal yang lucu dan menarik. Meskipun Konang mengalami kejadian yang memalukan, dia berhasil mengubahnya menjadi momen yang menghibur dengan mengucapkan kalimat yang lucu "Hanya ingin memberikan tontonan gratis untuk kalian semua!". Anekdot ini menggambarkan sikap positif dan optimisme Konang dalam menghadapi situasi sulit.

Fungsi dominan teks anekdot dibagi menjadi dua, fungsi primer dan sekunder. Fungsi primer teks anekdot adalah sebagai sarana ekspresi yang berhubungan dengan ketidaksukaan, ketidakpuasan, kejengkelan, dan kebencian. Sedangkan fungsi primer teks anekdot adalah sebagai bahan hiburan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kejadian-kejadian lucu atau memalukan kerap terjadi dan menyediakan kesempatan bagi momen yang menghibur. Dalam konteks politik atau diskusi publik, anekdot dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan kritik dengan cara yang lebih halus, namun tajam. Penting bagi kita untuk mengembangkan kemampuan dalam menggunakan anekdot secara cerdas dan bijaksana untuk mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan.

Akhir kata dapat disimpulkan bahwa, Gus Dur merupakan seorang sosok humoris dan cerdik dalam menyampaikan anekdot di pidatonya. Beliau  juga memiliki pengalaman politik yang luas, sehingga mampu menyampaikan kritik dengan santai, namun pedas. Dari anekdot yang disampaikan Gus Dur dapat kita analisis fungsi utamanya, sebagai sarana ekspresi untuk menyampaikan ketidaksukaan, ketidakpuasan, kejengkelan, dan kebencian. Namun, ada pula fungsi sekunder dari teks anekdot yaitu sebagai bahan hiburan. Berdasarkan analisis anekdot yang disajikan, kita dapat mengambil saran untuk mengembangkan kemampuan humor dan penggunaan anekdot dalam berkomunikasi. Mengasah keterampilan dalam mengolah anekdot dapat membantu kita dalam menyampaikan pesan atau kritik dengan cara yang lebih menarik dan menghibur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun