Mohon tunggu...
Marveen Hendrawan
Marveen Hendrawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya menulis bukan berarti saya ingin menjadi penulis, karena saya masih cinta pekerjaan saya sebagai bankir ... ^^v

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Once Upon A Time in Pojokan Parkiran ...

15 September 2011   11:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:56 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini entah kenapa janji 2x saya dengan para klien batal dan pada molor. Di sela kebosanan menunggu klien yang ternyata keluar makan siang dan belum kembali 2x juga, saya akhirnya beranjak ke smoking area di pojok parkiran di sebuah gedung perkantoran di kawasan Kuningan. Sempat di luar dugaan, ternyata tempatnya bersih dan cukup ramai dihuni oleh para driver, office boy, satpam, dan bahkan ada mbak 2x pedagang kopi. Lumayan ....

Di sela 2x menunggu, ternyata mendengarkan percakapan mereka menjadi suatu hal yang menarik dan dapat meredakan rasa bosan saya. Cukup surprise sebenarnya karena topik obrolan mereka cukup bervariasi dan ternyata cukup up to date. Mulai dari masalah timnas, PSSI, artis, pejabat, presiden, kasus korupsi yang mereka perbincangkan dari sudut pandang mereka masing 2x makin membuat saya yang sudah agak mengantuk menjadi melek kembali.

Di sebuah sudut ada yang membahas soal pelatih timnas, kekalahan timnas, strategi yang harus dipasang, pemain yang harus dipanggil, sampai melenceng ke gol cepat Pato dibahas dengan begitu lepas dengan gayanya masing 2x. Tuh, sapa bilang Indonesia gak ngerti sepakbola ? Ada yang berkomentar tentang Markus yang sepertinya tidak pernah menangkap bola, sampai pelatih londo yang 'kok gitu sih ?' cukup membuat saya senyum 2x mesem. Rasanya hari ini saya bertemu banyak pakar sepakbola dadakan atau ternyata Kompasiana kolom sepakbola ternyata buka cabang di sini yah ? Hehehe ...

Di sudut yang lain, membahas soal korupsi dan bahkan mengenai kasus terakhir Gayus yang merasa ditipu 4 milyard. Cukup luar biasa bahwa orang 2x yang mungkin dianggap oleh sebagian masyarakat 'kelas atas' merupakan orang 2x yang pekerjaannya mungkin tidak dipandang sebelah mata dan berpendidikan rendah, ternyata begitu up to date mengenai isu terbaru di negara ini. Dan saya benar 2x tersentak dan sedikit bengong ketika salah satu dari mereka nyeletuk 'Saya heran, kok malah polisi sibuk ngurusin Gayus ditipu 4 milyard, tapi Gayus yang nipu sampai trilyunan gak ada perkembangannya. Kenapa Gayus ditipu yg diurusin, bukannya malah harusnya yang diusut itu kok bisa di penjara bawa duit segitu ?'. Wow, hit the point ! Harusnya para pejabat melihat hal ini, betapa rakyat sudah bukan orang 2x bodoh yang bisa dikibulin begitu saja dengan pengalihan isu yang sudah basi. Saking seringnya dikibulin, sepertinya sekarang rakyat pun sudah semakin pintar sampai 2x obrolan iseng di sebuah pojokan parkiran oleh orang 2x yang sering dianggap 'kalangan bawah' saja sudah mampu berpikir dan menusuk ke ranah yang lebih dalam.

Sepertinya saat ini, akses informasi dan berita begitu mudah didapatkan di mana saja dan kapan saja berkat begitu banyaknya koran 2x ibukota yang dibandrol murah (seribu hingga seribu lima ratus rupia)h. Berita dan peristiwa terkini pun kini terlihat begitu mudah diakses oleh semua kalangan. Sebuah kemajuan yang sangat baik menurut saya karena secara tidak langsung membuat masyarakat kita menjadi lebih pintar dan lebih luas wawasannya. Salut untuk media walaupun mungkin masih cukup banyak yang beritanya kurang aktual maupun mengandalkan hal 2x yang menjurus pornografi untuk mengejar target.

Sayangnya, di saat 2x terakhir terlontar sebuah celetukan lain 'Jadi koruptor enak yah, saya juga mau banget. Cuma kalo sekarang saya korupsi dapatnya kecil, hukumannya berat. Kalo gede 2x kayak para pejabat, pasti saya ikutan deh ...'. Duh ! Kok malah jadi mau ikutan ? *tepok jidat*.

Hampir satu setengah jam berlalu dalam penantian dengan sinyal GPRS luar biasa jelek sehingga tidak bisa browsing, jadi sembari menunggu iseng 2x nulis ginian untuk diposting nanti sambil tetap berdoa semoga orang sabar tetap disayang Tuhan. :)

Salam Kompasiana ...

Jakarta , 15 September 2011
Marveen Hendrawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun