Mohon tunggu...
Maruli Manalu
Maruli Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - lulusan dari Universitas Kristen Indonesia

mencari inspirasi dan mulai menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dirgahayu DKI Jakarta: Sosial Budaya dan Kehidupan di Jakarta

22 Juni 2020   19:49 Diperbarui: 22 Juni 2020   19:47 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tepat pada hari ini,  tanggal 22 Juni 2020, Jakarta yang kita kenal sebagai ibukota negara kesatuan Republik Indonesia berulangtahun yang ke - 493 tahun. Umur yang tidak muda lagi untuk kota ini kota yang dulu kita kenal dengan sebutan Sunda Kelapa dan sempat beberapakali berganti nama menjadi Jayakarta yang berarti kota kemenangan, Djakarta, Batavia, dan yang terakhir menjadi Jakarta. 

Di setiap perhelatan acara ulangtahun Jakarta, selalu ada pameran kebudayaan jakarta yang diselenggarakan di Pekan Raya Jakarta ( PRJ) atau juga biasa kita sebut Jakarta Fair yang berada di Kemayoran Jakarta Pusat. Disana, kita akan melihat banyak sekali pameran-pameran budaya jakarta seperti kebudayaan khas suku Betawi. Suku Betawi sendiri merupakan suku asli Jakarta. 

Kebudayaan dari suku Betawi yang kita kenal seperti makanan khas Betawi yaitu, kerak telor, soto Betawi, roti buaya dan banyak lainya. selain makanan khas, terdapat juga pameran budaya lainnya yaitu, Ondel-ondel. Dan budaya lain yang terdapat di Jakarta adalah pertunjukan lenong dan juga tari yapong yang merupakan bagian dari budaya Jakarta.

Selain itu, banyak hal lainya yang dapat kita temukan di Pekan Raya Jakarta (PRJ). Selain terkenal dengan budaya tersebut, kita juga mengenal jakarta sebagai kota metropolitan dikarenakan, kota ini termasuk perkotaan yang besar dan banyak sekali gedung-gedung perkantoran. Selain itu, kota Jakarta juga memiliki banyak sekali penduduknya. 

Tidak heran, kota ini juga sering kali terjadi kemacetan. Berbicara tentang kemacetan, tentunya semua warga Jakarta sudah memaklumi dan sudah memahaminya. Walaupun seperti itu, kita seharusnya bangga tinggal di Jakarta, karena di kota ini juga warganya sangat ramah dan senang bersosialisasi antarsesama. 

Kehidupan di Jakarta yang kita kenal juga terkenal keras yang maksudnya adalah banyak sekali persaingan-persaingan setiap warga dalam bertahan hidup di jakarta. 

Sehingga banyak dari warga jakarta yang berjuang untuk mendapatkan pekerjaan di kota ini di karenakan banyak sekali lapangan pekerjaan oleh karena itu, banyak warga Jakarta besaing untuk mendapat pekerjaan demi kelangsungan hidup di Jakarta dan dapat bertahan hidup di jakarta.

Banyak hal lainya juga yang terdapat di jakarta. Banyak juga fasilitas transportasi yang seperti, tranjakarta, kereta MRT (Mass Rapid Transit), kereta LRT  (Light Rail Transit). Fasilitas transportasi tersebut di buat untuk memudahkan semua warga Jakarta untuk bertranspotasi ke setiap perjalanan yang ingin mereka datangkan seperti berangkat ke kantor, kuliah , dan bersekolah. 

Fasilitas-fasilitas transportasi  tersebut digunkan demi mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan demi mempercepat perjalanan sesorang menuju kantor dan lain-lain suapya juga mengurangi resiko kemacetan. 

Namun, dengan seiring nya waktu, pertumbuhan penduduk jakarta yang semakin padat sehingga adanya fasilitas  transpotasi tersbut, juga membuat bnayak juga kemacetan yang terdapat di jakarta yang terutama juga banyaknya juga fasilitas transportasi transjakarta. Dan, sebagian warga jakarta yang juga banyak membeli kendaraan pribadi hal ini juga yang menjadikan kasus kemacetan terus bertambah dari hari ke hari. 

Maka tidak heran sering adanya kemacetan di setiap wilayah Jakarta.  Selain, fasilitas transportasi, Jakarta juga mempunyai fasilitas rekreasi  salah satunya, Monumen Nasional ( Monas) yang juga merupakan logo kota Jakarta, Taman ismail Marzuki, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Pantai Indah Kapuk, Kebun Binatang Ragunan  dan Taman Impian Jaya Ancol. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun