Apa yang tersirat dalam lubuk hati Anda kala berhadapan dengan penyandang cacat ( disabilitas ), baik itu disabilitas fisik, mental dan keduanya??? (1) Â Saya bisa menebak, 99,99 % dari Anda akan merasa iba kala itu, dan 0,001% yang tidak merasakan apa-apa mungkin karena sedang galau dan apatis kala itu.
Â
[caption caption="Simbol Internasional untuk Disabilitas (2)"]
[/caption]
Â
Ada beragam variasi dalam menuangkan rasa iba untuk mereka, dimana pelaksanaanya dapat membuat mereka semakin mandiri atau malah jadi membuat mereka semakin terpuruk hingga menekan kreatifitas dan malah jadinya terus mengharapkan rasa iba dari mereka yang umum. Padahal disabilitas bukanlah penghalang untuk mendapatkan hidup dan terus berkarya, bila para disabilitas diberikan pendidikan dan pelatihan yang optimal, serta dilibatkan kedalam permasalahan maka mereka akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya, berdikari dan berkarya.
[caption caption="Anak-anak berkebutuhan khusus istirahat sejenak usai melakukan Long March, dimana kegiatan Long March rutin dilakukan dalam setahun yang merupakan bagian dari terapi fisik dan psikologis untuk disabilitas di Pusat Rehabilitasi Harapan Jaya, Simalungun."]
Â
[caption caption="Anak-anak disabilitas saat di ruang makan. Hampir semua kegiatan sehari-hari mulai, mandi, ganti baju, cuci piring dllnya mereka lakukan secara independent, karena mereka dididik dan dilatih untuk melakukannya tanpa bantuan dari orang lain. Mereka mampu mengubah keibaan menjadi kekaguman."]
Â
Disabilitas, dengan adanya keterbatasan yang mereka miliki menyebabkan mereka sulit untuk mendapatkan oral higenis yang optimal, sehingga hal ini mengakibatkan tingkat resiko mengalami penyakit peradangan gusi dan gigi berlobang lebih tinggi daripada orang-orang pada umumnya. (3)