Mohon tunggu...
Mars
Mars Mohon Tunggu... -

Lahir di bulan Nopember yang romantis,bekerja di suatu perusahaan swasta,menyenangi membaca,menulis,berenang dan jogging.Saat ini juga sebagai fasilitator pada Perkumpulan "SIMPUL HATI" yang mendampingi dan membantu anak anak miskin/terlantar yang mengalami sakit kritis.Menjalani hidup yang diberikan oleh TUHAN ALLAH untuk menemukan KEBENARAN dan berbagi KASIH dengan orang lain dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cerdik Seperti Ular...Tulus Seperti Merpati

10 Juni 2011   14:28 Diperbarui: 4 April 2017   18:31 9314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pernahkah anda mendengar perumpamaan ini"cerdik seperti ular,tulus seperti merpati"?.Lama sekali saya merenungkan apakah arti perumpamaan ini.Yang terbayang di pikiran saya adalah tentang bagaimana seseorang menjalani,menyelesaikan masalah dan memberi arti pada hidupnya.

Konotasi ular bagi kita manusia adalah licik,lihai,agresip,ahli taktik dan strategi,sabar,ulet,cepat,tangkas.Ular paham kapan harus menyerang dengan diam diam dan kapan harus menunggu,padahal sebenarnya ularpun memiliki kelemahan,yaitu pandangan matanya terbatas,dan tidak memiliki kaki(atau melata)karena itulah Ular sering dipakai sebagai lambang unit dalam militer,misalnya tim Kobra,dll.dalam hidup kita memang harus berjuang untuk mempertahankan agar kita tetap eksis sampai ke anak cucu,karena itulah kita melakukan berbagai strategi demi mempertahankan kualitas hidup kita,bahkan jika perlu mengabaikan nilai nilai etika dan moral.Tetapi jika kita berhenti pada sikap seperti ular,maka sebenarnya nasib kita tidak lebih hanya sebagai rantai makanan:biji bijian--->tikus--->ular--->elang--->manusia.Artinya ketika kita memangsa orang lain,maka kitapun pada saatnya dimangsa oleh yang lebih lihai dari kita...diatas langit masih ada langit.Entah mengapa banyak orang berhenti hanya pada sikap seperti ular ini,mungkin karena hasil jangka pendeknya sangat memuaskan,stok uang di rekening dan harta kita melimpah,walau diperoleh dari cara yang menyimpang.bersikap hanya seperti ular hanya berujung di rantai makanan...memakan dan dimakan.dan biasanya ada rasanya yang kurang dalam hidup ini!

Rupanya melakukan sikap seperti ular tidak cukup dalam menjalani dan mempertahankan hidup ini.Ada nilai yang lebih tinggi yang membuat manusia sanggup bertahan dan memberi makna pada hidupnya.Setiap manusia sebenarnya memerlukan idealisme,sebuah nilai moral yang membuat arti hidupnya menjadi penuh...itulah artinya menjadi manusia.Nilai moral itu dilambangkan oleh merpati.Sifat sifat merpati adalah setia kepada pasangannya,selalu tahu jalan pulang kembali ke rumahnya semula walau sudah menempuh ribuan kilometer perjalanan.Merpati juga dikenal memilki suara merdu(bandingkan dengan suara mendesis ular) dan indah dipandang mata(sedangkan ular menakutkan).merpati juga dikesankan menyukai perdamaian,tulus dan polos.

Jadi,bahwa dalam perjuangan mempertahankan eksistensi kita,tetap dibutuhkan sebuah nilai yang mulia yang membuat kita mampu bertahan dengan nilai hidup yang baik dan benar,dengan nilai moral,yang akan diwariskan kepada anak cucu kita.Kalau tidak kita hanyalah makhluk yang lebih rendah yang hanya mampu hidup hanya dengan instink saja,tidak lebih.

Lalu saya mencari,dimanakah tertulis perumpamaan itu?ternyata tertulis di Alkitab,sebagai berikut:

"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati." Matius 10:16

Adakah rekan rekan yang tahu dimana lagi tertulis perumpamaan ini atau yang mirip???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun