SAAT VIRUS COVID-19 MENYERANG
Semenjak seluruh dunia termaksud Indonesia diserang oleh virus Covid-19, segala sistem tatanan hidup manusia terganggu, hal ini pun dialami oleh Marulak dan keluarga. Selain bekerja dari rumah, Marulak menghabiskan waktunya dengan bercocok tanam.
Bersama sang istri dan anak-anak, Marulak menanam berbagai macam sayuran seperti terong dan sawi. Bagi Marulak bercocok tanam merupakan kegiatan yang menyenangkan sekaligus hemat ekonomi.
Tentu selain lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, Marulak harus  melakukan beberapa perubahan selama Covid-19 menghantui, yaitu dengan bekerja secara online.
Pelayanan Kantor Pertanahan saat ini bersifat online, bisa melakukan pengecekan sertipikat secara online serta perbankan melakukan Hak Tanggungan secara online. Pengerjaan segala bidang pun semakin cepat.
Meskipun masih ada beberapa pegawainya yang bekerja di kantor, tetapi Marulak tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat, yaitu dengan memeriksa kesehatan pegawai, pemberian vitamin, pemakaian masker serta sarung tangan.
Bagi Marulak selain faktor menjaga kebersihan, ada pula yang terpenting, yaitu Tuhan. Sesibuk apapun kita harus ingat untuk beribadah. Baru kemudian keluarga. Setelah itu bekerja dengan memberikan contoh, mengedepankan transparasi serta monitoring yang harus diutamakan.
MENGENAI COVID-19
Marulak selalu berpikir positif akan suatu kejadian, begitu juga dengan adanya Covid-19 ini. Bagi Marulak sisi positif dari Covid-19 ini adalah melatih kedisiplinan serta pelayanan sistem perkantoran kembali menuju IT murni. Perubahan akan dipaksa berubah dari manual menjadi IT. Hal ini  memiliki keunggulan yaitu lebih menghemat pengeluaran.
Maluku merupakan negara kepulauan sehingga ketika ingin membuat sertipikat dan datang dari pulau lain, harus memikirkan biaya menginap, biaya makan hingga biaya transportasi yang cukup mahal. Maluku Tengah memiliki luas empat kali dibandingkan Ambon.
Online hanya membutuhkan pulsa, sehingga ke depannya sertipikat akan berbentuk elektronik. Tidak lagi dipegang dalam bentuk kertas tetapi sertipikat akan dikirim melalui e-mail. Jadi, jika terjadi kebakaran atau banjir seperti di Jakarta, sertipikat tidak akan hilang, tetap masih ada di e-mail pemilik.
Marulak nampaknya akan terus melakukan pelayanan online dalam jangka panjang. Dahulu tatap muka, kini bisa melalui online. Pembayaran pun bisa dilakukan ke bank melalui atm. Hal ini juga mengantisipasi permainan di belakang yang kerap kali Marulak temui.
Ke depannya, Marulak melihat bahwa kantor yang dianggap modern bukan masyarakat yang banyak datang ke kantor tetapi yang semakin sepi dikunjungi masyarakat. Segalanya menjadi lebih mudah dan cepat. Keuntungan lain adalah kantor-kantor pertanahan tidak harus memiliki ruang arsip yang besar untuk menampung dokumen masyarakat.
PANDANGAN MENGENAI PENANGANAN PEMERINTAH MEMBASMI VIRUS COVID-19
Menurut Marulak, penanganan pemerintah akan Covid-19 sudah sangat maksimal. Tetapi masih banyak masyarakat yang menganggap enteng anjuran pemerintah. Mereka-mereka ini yang belum pernah menjadi seorang pemimpin. Menjadi pemimpin harus membuat sebuah keputusan yang pasti akan ada pro dan kontra. Menjadi pemimpin itu berat.
Marulak pun berpesan kepada generasi muda yang kini dihadapkan pada Covid-19 agar mengubah tantangan Covid-19 ini menjadi sebuah kemajuan. Jangan menjadi berkecil hati dan berdiam diri. Covid-19 ini harusnya membuat generasi muda berpikir, apa yang harus dikerjakan.
Menurut Marulak, tantangan ini yang harus dipikirkan. Tantangan membuat siapapun yang berpikir dan berusaha bisa maju dan berkembang. Tidak ada orang sukses tanpa tantangan. Tantangan semakin besar, kesuksesan semakin nyata. Begitulah Marulak, pria dengan segala pengalaman hidup.
 Marulak pun menitipkan amanat kepada pemerintah agar menjaga kesatuan Indonesia. Harus selalu kompak dan jangan saling menyalahkan. Karena bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Merdeka!
*) Tulisan ini telah terbit di harian "Berita Kota Ambon" pada Selasa, 16 Juni 2020.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H