Dua puluh enam huruf saling bergantian membelah diri, berloncatan menempati ruang-ruang dimana seharusnya mereka berdiri.
Menuliskan kisah tentang Mei.
Mei?
Beribu kisah silih berganti dalam rekaman Mei.
Tentang kamu yang datang, tertawa, menangis, dan berguling-guling dalam suka,
dan sempat berbagi cerita tentang apa saja.
Mei...
Ketika ribuan cinta melayang, terengah dalam hempasan bumi yang murka.
Jengah pada ulah manusia yang berbagi angkara
Jengah pada manusia yang menghamba dunia
Begitulah cara Tuhan sayang pada kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H