Mohon tunggu...
Maruf Sulkhannudin
Maruf Sulkhannudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya mahasiswa berasal dari Pemalang, Jawa Tengah

Mulailah hari ini jangan tunda hari esok

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pikaco Wangkelang, Tempat Ngopi Santai di Tepi Sungai

17 April 2021   10:33 Diperbarui: 17 April 2021   10:34 2524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangunan kerucut yang jadi ikon Pikaco Wangkelang seringkali dijadikan spot foto - Sumber: Instagram.com/epe_sinatra

Pemalang merupakan sebuah kabupaten kecil yang bukan hanya terkenal dengan nanas madunya saja, akan tetapi juga banyak terdapat wisata alam maupun wisata kulinernya, salah satunya adalah Pikaco Wangkelang. Pikaco Wangkelang lebih tepatnya terletak di pinggir aliran Sungai Comal, Desa Wangkelang, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang. Pikaco Wangkelang tidak hanya cocok dijadikan sebagai wisata keluarga saja, tetapi anak muda juga dapat singgah di tempat wisata tersebut. Istilah zaman sekarangnya adalah 'tempat nongkrong anak muda yang instagramable'. Jika kalian berkunjung ke Pikaco Wangkelang, kalian bisa berswafoto di area Pikaco Wangkelang tersebut. Hasilnya tidak kalah bagusnya dengan wisata-wisata lain, karena tempatnya yang sangat instagrammable itu. Bentuk bangunannya yang mengerucut juga bisa dijadikan spot foto yang menarik dan bisa diunggah di akun sosial media kalian, seperti instagram, facebook, dan sebagainya.

Nama Pikaco merupakan singkatan dari "Pinggiran Kali Comal". Dinamakan seperti itu karena tempat tersebut terletak tepat di pinggir aliran Sungai Comal. Pikaco Wangkelang mulai dibangun kira-kira pada awal tahun 2019 atas dasar ide dari seorang warga desa Wangkelang bernama Basri Mahfud. Ia dapat menyulap lahan yang tidak terawat menjadi sebuah wisata kuliner yang terkenal dengan rumah kayunya yang biasa disebut 'Rumah Dupon'. 

Pada saat awal buka, Basri Mahfud belum memiliki karyawan dan segala halnya hanya ditangani oleh dirinya sendiri dan adiknya. Akan tetapi kini Basri Mahfud sudah memiliki karyawan sejumlah 12 orang, dan rencananya ia akan menambah spot baru di Pikaco Wangkelang yaitu tempat untuk camp. Beberapa bulan yang lalu, Pikaco Wangkelang juga mendapat penghargaan dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (DISPARPORA) Kabupaten Pemalang dengan kategori 'Pikaco Basecamp'.

Pikaco Wangkelang bukan hanya sekedar wisata kuliner saja, namun juga menyuguhkan pemandangan alam yang menarik, alami, dan asri. Letaknya sekitar 36 km dari pusat kota Pemalang. Jarak tersebut memang lumayan jauh, akan tetapi jauhnya perjalanan tersebut akan terbayarkan dengan pemandangan alam hijaunya sawah yang membentang, pepohonan yang rindang, dan view Gunung Slamet yang tampak dari kejauhan.

Di Pikaco Wangkelang, kalian bisa menikmati beraneka ragam hidangan yang cocok untuk dinikmati bersama teman atau keluarga sembari menikmati aliran air Sungai Comal yang cukup deras. Sejuknya udara Desa Moga ditambah gemercik air sungai yang mengalir juga dapat menenangkan pikiran, sehingga dapat membuat suasana semakin nyaman berlama-lama ketika kalian berada di sana. Selain bisa menyantap aneka hidangan di dekat aliran air sungai, Pikaco Wangkelang juga menyediakan sebuah bangunan berbentuk kerucut yang terbuat dari kayu, sehingga menimbulkan kesan alami dan asri bagi para pengunjung. 

Di Pikaco Wangkelang juga terdapat banyak bebatuan yang dibiarkan dan tidak dirubah agar tercipta kesan alami dan menyatu dengan alam. Tepat di depan bangunan kayu atau Rumah Dupon, terdapat taman kecil yang ditata dan dihias rapi dengan sedemikan rupa. Pikaco Wangkelang juga menyediakan mushola untuk para pengunjung yang ingin menunaikan sholat.

Kalian tidak perlu membeli tiket masuk ketika ingin menikmati wisata Pikaco Wangkelang karena basicnya lebih ke kafe, bukan tempat wisata. Harga makanan dan minuman di sana pun cukup terjangkau dan ramah di kantong, mulai dari Rp. 7.000,- kalian bisa menikmati makanan dan minuman juga membuat perut menjadi kenyang tentunya. Pikaco Wangkelang menyediakan beragam menu seperti espresso based, manual brew coffee, non coffee, dan snack. Bahkan di bulan Ramadhan, Pikaco Wangkelang juga menyediakan menu spesial ramadhan, seperti menu ayam, menu gurame/bawal, menu pelengkap, dan menu pelepas dahaga seperti aneka juice. Adapun menu favorit di Pikaco Wangkelang yaitu seperti moccacino, roti lumer, dan lain-lain.

Pikaco Wangkelang buka setiap hari dari pukul 09.00-22.00 WIB. Jangan takut gelap saat berkunjung pada malam hari, karena walaupun letaknya di pinggir sungai, Pikaco Wangkelang sudah menggunakan penerangan yang sangat memadai seperti lampion-lampion yang tergantung dan tentunya indah untuk dipandang sehingga menambah kesan aesthetic bagi para pengunjung. 

Para pengunjung Pikaco Wangkelang bebas untuk memilih tempat duduk di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Tidak perlu khawatir kehujanan ketika kalian duduk di luar karena di area luar Pikaco Wangkelang beberapa sudah disediakan payung di atas mejanya, dan tidak perlu khawatir kepanasan juga karena di Pikaco Wangkelang masih cukup banyak pohon rindang dan ditambah udara di Desa Kecepit yang sejuk.

Di Pikaco Wangkelang juga dilengkapi dengan Wi-Fi gratis sehingga pengunjung tidak perlu khawatir jika kehilangan sinyal atau tidak memiliki kuota internet. Pikaco Wangkelang juga menyediakan reservasi pada jam 10.00-12.00 WIB, akan tetapi tidak menyediakan reservasi di hari Sabtu dan Minggu. Reservasi bisa dipesan satu hari sebelum penggunaan. Ketika sudah tiba jam penggunaan, pemesan tidak boleh terlambat lebih dari 15 menit dari waktu yang sudah ditentukan. Apabila terjadi hal tersebut, maka akan dibatalkan oleh pihak Pikaco Wangkelang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun