Tahun 2016 mungkin akan menjadi tahun bersejarah bagi ambisi petualangan pulau dan pasir pantai dalam hidup saya. Tahun ini, syukur tiada henti di dalam hati, sebab beberapa keinginan untuk menikmati wisata bahari Indonesia satu persatu mewujud nyata. Lima tahun terakhir saya terus bertualang mencari dan memenuhi ambisi itu. Ambisi petualangan itu mulai tumbuh sejak tahun 2011, tahun itu menjadi titik awal saya ingin mengenal lebih dekat wisata bahari Indonesia.
Tahun 2013, untuk ketiga kalinya saya kembali ke pantai  Tanjung Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Tahun 2013 itu saya kembali dengan membawa perasaan dan sensasi berbeda dari kedatangan saya sebelumnya. Pantai ini adalah pantai dengan pasir putih terhalus yang pernah saya temui. Pemandangan sekitar pantai pun tak kalah eksotisnya, termasuk air laut yang nampak biru kehijau-hijauan. Saya menduga, siapapun yang pernah ke pantai ini, mungkin akan datang lagi untuk kedua, ketiga dan kesekian kalinya.
Akhir tahun 2013, untuk kali pertama saya nekat melakukan perjalanan roda dua dari Pulau Jawa hingga ke Pulau Sumbawa selama 9 hari. Pada saat itu, total saya mendatangi lima pulau. Saya mulai dari Kediri, Jawa Timur lalu berleha-leha di Pulau Bali sambil menikmati keindahan pantai-pantai yang membuat saya penasaran dengan apa yang membuat sedemikian terpikatnya para turis dari luar negeri seluruh dunia nekat-nekatan datang ke Pulau Dewata ini. Di situ saya paham, bahwa pantai-pantai di Bali memang menawarkan pemandangan bertaraf dunia. Pasirnya yang putih, ombaknya yang tepat menjadi arena selancar, sunset-nya yang begitu indah, dan kearifan lokal yang memang layak dikunjungi untuk menambah khasanah pengetahuan kebudayaan Indonesia. Semua terangkum di Pulau Bali. Dan jangan pernah mengaku penikmat pantai kalau belum pernah ke Pulau Bali, mungkin begitu kesimpulan saya pada keindahan pantai di Pulau Bali.
Dan tahun 2016 ini, saya kembali menuntaskan satu ambisi pasir pantai terindah di Indonesia yakni di Pulau Derawan. Sebelum ke Pulau Derawan, bulan januari lalu saya juga sempat ke Pulau Sebatik, pulau kecil di Kalimantan Utara. Pulau kecil yang dimiliki oleh dua negara, yaitu separuh pulau pada bagian selatan adalah milik Indonesia dan separuh pulau di bagian utara dimiliki oleh Malaysia.