Mohon tunggu...
farid maruf
farid maruf Mohon Tunggu... -

a little human who studied engineering.. but a bit socialist.. though sometimes behave as asocial one

Selanjutnya

Tutup

Puisi

setengah rembulan

9 Juni 2011   14:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:41 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

rembulan yang nampak setengah malam ini telah membuatku bingung

dia mau muncul ataukah malah mau sembunyi

seperti bingungku ketika melirik ke kiri ke kanan

melihat ibu-ibu berjilbab itu berdemo

berteriak

mengatai seorang ibu yang berusaha jujur sebagai tak bernurani

bahkan menghujatnya hanya seorang buruh dan tukang jahit

rembulan yang nampak setengah malam ini telah mengacaukan pikiranku

dia ingin mengintip atau malah ingin berlari

sepertinya kacaunya hatiku ketika membaca

para petani itu minta ganti rugi

ketika kawah timang mengguyur sawah mereka dengan asap beracun

ketika anggota dewan mengusulkan kompensasi

ketika penduduk itu harus mengungsi karena gempa

rembulan nampak setengah malam ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun