Mohon tunggu...
Muh Ma'rufin Sudibyo
Muh Ma'rufin Sudibyo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Langit dan Bumi sahabat kami. http://ekliptika.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Laporan Rukyat Cakung Ditolak?

9 Juli 2013   08:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:49 3233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1373331444823520348

[caption id="attachment_273581" align="alignnone" width="620" caption="Simulasi Starry Night langit Jakarta pada Senin senja 8 Juli 2013. Kiri : pukul 17:45 WIB, saat separuh Matahari memasuki cakrawala. Kanan : pukul 17:52 WIB, saat hilal diklaim terlihat dari Cakung. Sumber : Sudibyo, 2013"][/caption] Tim rukyat Husainiyah Cakung mengaku berhasil melihat hilaal pada Senin 8 Juli 2013 pukul 17:52 WIB di titik observasi mereka, di kawasan Cakung (Jakarta). Mereka (terdiri dari tiga orang) mengaku menyaksikan hilaal selama 1,5 menit dengan mata saja (tanpa alat bantu optik seperti teleskop). Namun laporannya kemudian tidak diterima dalam forum sidang isbat penetapan awal Ramadhan 1434 H di Indonesia. Penolakan ini sempat menimbulkan reaksi dari sejumlah kalangan.

Mengapa ditolak? Sederhana saja. Karena pada jam dan menit yang mereka nyatakan sebagai saat hilaal terlihat, ternyata Bulan sudah terbenam alias tidak lagi berada di atas cakrawala. Jadi tidak butuh analisis yang rumit-rumit untuk menyatakan bahwa obyek yang mereka lihat jelas bukan Bulan.

Simulasi berbasis Starry Night (yang telah terbukti akurasinya kala dibandingkan dengan fenomena alamiah seperti gerhana Matahari dan Gerhana Bulan) dengan titik amat Jakarta pada elevasi 10 m dari paras air laut rata-rata menunjukkan, saat sebagian Matahari mulai memasuki cakrawala barat (pada pukul 17:45 WIB), di langit Jakarta memang masih ada Bulan, meski ketinggiannya sangat rendah. Dan Bulan kemudian menyusul terbenam sempurna pada pukul 17:48 WIB. Sehingga jika ada yang menyatakan melihat hilaal pada pukul 17:52 WIB dan penglihatan berlangsung selama 1,5 menit (yang berarti terjadi antara pukul 17:50 hingga 17:52 WIB), maka jelas, bukan Bulan yang mereka lihat.

Sebagai pembanding dari tim Husainiyah ini, pada titik rukyat Cakung juga terdapat dua tim rukyat lain yang berbeda, masing-masing dari Kementerian Agama dan LAPAN. Kedua tim memperlengkapi diri dengan teleskop berpenjejak otomatik dan instrumen-instrumen pendukung. Namun keduanya melaporkan, tak ada obyek yang serupa seperti yang dilihat tim lainnya. Ini sekaligus sebagai verifikasi bahwa apa yang disaksikan tim Husainiyah bukanlah Bulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun