Mohon tunggu...
Muh Ma'rufin Sudibyo
Muh Ma'rufin Sudibyo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Langit dan Bumi sahabat kami. http://ekliptika.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kembaran Bumi Tapi Tak Punya Bulan (Transit Venus 2012, bagian ketiga)

1 Juni 2012   01:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:32 2135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Venus merupakan tetangga terdekat dengan Bumi kita. Ukuran, massa, struktur, komposisi dan bahkan topografinya pun mirip. Karena itu tidak mengherankan bila Venus dan Bumi kerap disebut planet kembar. Namun ada perbedaan mencolok. Salah satunya, Bumi memiliki pengiring setia bernama Bulan, sementara Venus tidak. Mengapa bisa demikian ? Sejarah Bumi dan Venus di awal tata surya sebenarnya pun mirip. Kala Bumi purba terbentuk, di dalam orbitnya juga ada planet asing lain yang terbentuk bersamaan. Konfigurasi planet asing, Bumi purba dan Matahari adalah demikian rupa sehingga baik jarak Bumi purba ke Matahari, planet asing ke Matahari maupun Bumi purba ke planet asing tersebut semuanya bernilai sama, yakni 150 juta km. Dan jika dilihat dari Matahari, antara Bumi purba dan planet asing tersebut berselisih jarak sudut (elongasi) 60 derajat. Dalam astronomi, konfigurasi istimewa seperti ini dikenal sebagai konfigurasi Lagrangian, yang secara teoritis menjamin stabilitas posisi setiap benda langit yang terlibat didalamnya. [caption id="attachment_191908" align="alignleft" width="512" caption="Ilustrasi proses Hantaman Besar pada Bumi. 1 = Bumi purba, 2 = planet asing seukuran Mars. Sumber : Gunawan dkk, 2012."][/caption] Namun stabilitas posisi tersebut hanya berlaku jika ukuran planet asing amat kecil, paling tidak sekecil asteroid. Sementara dalam kasus Bumi purba, ukuran planet asing itu cukup besar, menyamai Mars. Dengan ukuran sedemikian besar, planet asing tersebut turut merasakan juga gravitasi planet-planet purba lainnya di tata surya, terutama 'geng' planet gas raksasa : Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus purba. Kombinasi tarikan gravitasi anggota 'geng' itu menyebabkan planet asing di orbit Bumi pun tidak stabil. Sembari bergerak mengelilingi Matahari, posisinya berayun-ayun antara mendekati dan menjauhi Bumi purba sehingga jaraknya terhadap Bumi pun berubah-ubah. Kadang lebih kecil dari 150 juta km, namun di waktu yang lain justru lebih besar. Lama-kelamaan ayunan itu kian meliar sehingga pada akhirnya, dalam 100 juta tahun kemudian, planet asing tersebut justru malah menabrak Bumi purba dengan hebatnya. Astronomi menamakan peristiwa ini sebagai Hantaman Besar (Giant Impact atau Big Whack). [caption id="attachment_191909" align="alignright" width="439" caption="Konfigurasi Lagrangian pada Venus purba dengan dua buah planet asing yang mendampinginya. Sumber : Gunawan dkk, 2012."]

13385153081951049631
13385153081951049631
[/caption] Hantaman Besar menyebabkan sumbu rotasi Bumi purba miring hingga seperti sekarang. Inti planet asing melesak dan bergabung dengan inti Bumi purba. Sementara selubung dan keraknya terhambur ke antariksa bersama sebagian kecil selubung dan kerak Bumi purba sebagai remah-remah tumbukan. Lewat proses akresi dan kondensasi mengagumkan di bawah pengaruh gravitasi Bumi purba, sebagian besar remah-remah tumbukan bergabung kembali menjadi satu membentuk benda langit baru yang kini dikenal sebagai Bulan. Jejak proses pembentukan Bulan yang demikian dramatis masih terlihat dari terus menjauhnya Bulan terhadap Bumi dengan kecepatan penjauhan rata-rata 3,8 cm/tahun. Hantaman Besar Venus Peristiwa Hantaman Besar pun dialami Venus, namun lebih dramatis lagi dibandingkan Bumi. Penyebabnya, orbit Venus purba tak hanya dihuni satu, melainkan oleh dua planet asing. Karena itu Venus mengalami peristiwa Hantaman Besar hingga dua kali. Jika dilihat dari Matahari, konfigurasi planet asing pertama, Venus purba dan planet asing kedua adalah sedemikian rupa sehingga Venus purba berada di tengah-tengah dan masing-masing planet itu berselisih jarak sudut (elongasi) 60 derajat. Saat peristiwa Hantaman Besar yang pertama terjadi, planet asing yang berukuran kecil menghantam Venus. Proses selanjutnya seperti yang dialami Bumi purba. Sumbu rotasi Venur purba pun miring, sementara inti planet asing pertama bergabung dengan inti Venus purba, sementara selubung dan keraknya berhamburan ke antariksa menjadi rempah tumbukan. Di bawah pengaruh gravitasi Venus purba, rempah-rempah tumbukan ini lantas bergumpal kembali menjadi satu dan membentuk Bulan Venus, yang lama kelamaan jaraknya pun kian menjauh. Namun situasi ini tak bertahan lama saat peristiwa Hantaman Besar yang kedua pun terjadilah. Planet asing kedua jauh lebih besar ketimbang yang pertama dan menghantam lebih telak. Akibatnya sumbu rotasi Venus purba kembali termiringkan, kali ini demikian besar sehingga Venus purba pada hakikatnya telah terguling (terbalik), yang membuat arah rotasinya berkebalikan (retrograde) dibanding planet-planet tata surya lainnya. Hantaman Besar yangs ama juga menyebabkan kecepatan rotasi Venus menjadi amat lambat. Sehingga setahun di Venus justru lebih singkat dibanding sehari di Venus. [caption id="attachment_191910" align="alignleft" width="311" caption="Salah satu Hantaman Besar pada Venus purba, yang melibatkan planet asing pendamping berukuran kecil. Sumber : NASA, 2012."]
13385154691429150543
13385154691429150543
[/caption] Perubahan dramatis akibat Hantaman Besar yang kedua ini menyebabkan rempah-rempah tumbukan jatuh lagi ke Venus tanpa sempat mengumpal dulu sebelumnya. Perubahan dramatis yang sama juga menyebabkan Bulan Venus, yang sedang perlahan bergerak menjauh, sontak berubah menjadi perlahan bergerak mendekati planet induknya. Pada akhirnya Bulan Venus pun bertubrukan dengan Venus purba dengan demikian dahsyatnya. Jadi, jika Bumi hanya sekali saja mengalami peristiwa Hantaman Besar (yang kemudian membentuk Bulan), Venus mengalami tiga kali Hantaman Besar secara berturut-turut. Itulah yang membuat planet ini tidak mempunyai Bulan barang sebiji pun. Bagaimana fakta-fakta selanjutnya tentang Venus dan Transit Venus? Tunggu bagian selanjutnya dari serial tulisan ini. Informasi lebih lengkap tentang Venus dan Transit Venus dapat juga diunduh (dalam bentuk buku elektronik) dari :

Bagian pertama Transit Venus 2012, Bagian kedua Transit Venus 2012, Bagian keempat Transit Venus 2012.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun