Oleh : Ma'ruf Amari, Lc., M.Si.
Anda pernah shalat di sebuah masjid atau mushalla, dan terganggu dengan bau atau aroma karpetnya? Sepanjang Anda shalat, tidak bisa tenang karena bau busuk yang sangat menyengat. Kadang, bau itu berasal dari toilet masjid yang tidak terjaga kebersihannya. Shalat tidak khusyuk, karena bau busuk.
Kekhusyukan shalat bisa menjadi pudar karena beberapa faktor, diantaranya adalah tempat. Hal itu terjadi jika tempat atau ruangan yang digunakan untuk shalat tidak mendukung terwujudnya kekhusyukan itu. Bisa jadi dari ornamen yang ada di dinding ruangan yang terlalu mencolok, bisa jadi karena suhu ruangan, bisa jadi karena bau atau aroma yang tak sedap, bisa jadi pula karena faktor keamanan lingkungan.
Pengaruh Ornamen Ruangan
Untuk menciptakan suasana spiritual, bahwa ruangan itu adalah tempat untuk shalat, maka ditempellah gambar-gambar yang menguatkan kesan itu. Di sisi kanan gambar Ka'bah lengkap dengan hotel grand Zamzam untuk mengingat bahwa dirinya dulu waktu haji atau umroh tinggal di situ. Ditempel dengan pigura yang cantik ditambah dengan lampu kerlap-kerlip yang mengitarinya. Agar juga seimbang maka dinding sisi kiri ditempel gambar masjid Nabawi yang indah. Di tembok bagian depan ada kaligrafi bertuliskan Allah dan Muhammad.
Ornamen-ornamen tersebut --sekalipun tidak selalu-- dapat mengganggu kekhusyukan dalam shalat. Sajadah yang dipakai yang semestinya dapat mendukung kenyamanan dalam ibadah, bisa jadi justru mengalihkan konsentrasi dengan mengamati satu demi satu gambar yang ada di permukaan sajadah tersebut. Juga hati-hati dengan jam dinding terlebih yang dapat mengeluarkan bunyi. Mungkin saja saat shalat lonceng jam berbunyi sehingga tanpa disadari dalam benaknya mengatakan "Oh... sekarang jam 12.00".
Pengaruh Suhu Ruangan
Selain ornamen, suhu ruangan juga bisa mempengaruhi kekhusyukan. Tatkala suhu ruangan panas maka seseorang tidak akan betah berlama-lama berada di tempat tersebut, apalagi kalau ruangan tetutup rapat. Jangankan jendela, ventilasi pun tidak ada, ditambah dengan atap yang terbuat dari seng tanpa plafon.
Demikian pula suhu ruangan yang terlalu dingin karena AC. Ada takmir yang sangat suka udara dingin sehingga memasang AC dengan suhu yang paling rendah, membuat jama'ah merasa kedinginan. Dalam kondisi seperti ini, untuk mendukung kekhsusyukan dengan cara memilih bacaan yang pendek sehingga tetap dapat nyaman sampai shalat selesai.
Pengaruh Bau
Bau juga dapat mempengaruhi kekhusyukan. Di beberapa mushalla ---antara toilet, tempat wudhu terkadang nyambung dengan tempat shalat, pemisahnya hanya dinding tipis, sehingga bau toilet masuk ke ruangan shalat. Seperti ini jelas tidak menjadikan nyaman bagi yang melaksanakan shalat di tempat seperti itu.