Tepat pada tanggal 9 Desember tahun 2020 nanti beberapa kota kabupaten dan provinsi di Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah. Â Lebih kurang 12 hari kedepan perhelatan itu akan terjadi di tengah-tengah masyarakat. Pesta Demokrasi yang dinantikan oleh para calon pemimpin dan warga masyarakat.
Para vigur calon Pemimpin semakin disibukkan dengan kegiatan berkampanye, menggarap kedaerah basis pendukung, membangun silaturahmi pada masyarakat bahkan tidak sungkan-sungkan membuat perjanjian tertulis hitam diatas putih, jika terpilih kelak maka segala isi perjanjian akan dipenuhi oleh si calon kandidatÂ
Berbagai macam cara dan upaya tentu saja akan dilakukan demi tercapainya tujuan. Membendung jumlah suara.
Namun Pesta Demokrasi saat ini sedikit berbeda dengan pesta demokrasi terdahulu. Nilai kreativitas dan inovasi itu sangat kental pada perjalanan kampanye merebut hati masyarakat.
Teknologi informasi ataupun dikenal sebagai Dunia Maya menjadi primadona unik bahkan menjadi instrumen menarik digunakan untuk mengampanyekan calon vigur pemimpin.
Lebih seru lagi para calon Kandidat Pemimpin beradu kreativitas dalam memikat hati para masyarakat, menciptakan hal-hal kreatif memanfaatkan media elektronik dan teknologi, seperti membuat blog, vlog, tulisan artikel, dubbing, foto karikatur, Â menciptakan lagu enak didengar dan masih banyak lagi.Â
Kontennya berisikan hal hal yang unik untuk mengajak, mengampanyekan, bahkan tidak jarang kita temui media itu digunakan untuk menyinggung dan menjatuhkan pihak lawan.
Kemajuan teknologi ternyata dimanfaatkan oleh para calon pemimpin, instrumen Dunia Maya dilihat dari segi ekonomi lebih irit dibandingkan dengan terjun langsung ke lapangan.  Pemanfaatan dunia Maya  hampir dominan digunakan oleh para calon kandidat pemimpin untuk memperkenalkan dan mendekati hati para masyarakat.Â
Diyakini lebih efektif, efisien dan sangat mudah di jangkau. Karena hampir 90 persen masyarakat pernah dan selalu bersentuhan dengan Dunia Maya. Dengan demikian sangat signifikan penggunaan instrumen tersebut, dalam meraih suara masyarakat.
Sesuatu hal sederhana dapat kita lihat,  munculnya vlog di media YouTube berisikan pesan-pesan lucu, mengangkat  dan memperkenalkan calon kandidat pemimpin dengan menceritakan narasi yang lucu. Menciptakan dubbing, salah satu bentuk kreativitas yang sangat trend baru-baru ini. Mengikuti dan meniru mimik bahasa wajah  video tertentu dan mengubahnya menjadi sebuah cerita yang lucu dan gokil.
Juga dapat kita jumpai para calon pemimpin kreatif menciptakan sebuah alunan lagu-lagu indah yang dianggap mampu  memikat hati masyarakat.  Di sebar pada media sosial menggunakan media-media seperti YouTube, Facebook dan media sosial lainnya. Instrumen ini juga dianggap mampu mengangkat reputasi calon pemimpin. Karena mayoritas warga masyarakat suku mendengar alunan lagu-lagu, apalagi lagu-lagu yang enak untuk didengar.