Jokowi vs Foke
Hasil studi exit-poll Lembaga Survei Indonesia
Berikut ringkasan hasil studi pasca memilih (exit-poll) yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia sebagaimana diuraikan oleh Burhanuddin Muhtadi pada tulisannya di Sindo, Kamis 12 Juli 2012 berjudul: Mengapa Jokowi Unggul?.
Hasil lengkap exitpoll LSI bisa diunduh disini.
Jokowi vs Foke berdasarkan exit-poll LSI:
1.Dalam soal program keduanya dianggap berimbang.
2.Jokowi dianggap paling berpihak dalam memperjuangkan rakyat kecil (38,8%) dibandingkan Foke (21,2%).
3.Foke unggul dalam sosialisasi lewat iklan, spanduk/poster dan gerakan pintukepintu.
4.Jokowi lebih disukai dari Foke.
5.Jokowi dianggap lebih peduli dan perhatian terhadap rakyat.
6.Dalam hal kapasitas memimpin dianggap seimbang.
7.Jokowi dianggap lebih punya integritas.
8.Jokowi dianggap paling bersih dari korupsi.
9.Foke unggul sedikit dalam meraih pendukung HNW (PKS) pada putaran kedua.
Dari ringkasan hasil exit-poll tersebut saya menarik beberapa kesimpulan:
1.Sosok Jokowi sebagai figur yang ramah, peduli, perhatian, berintegritas, dan bersih merupakan modal utama kemenangan.
2.Sosok Jokowi dibantu dukungan media yang bersahabat.
3.Gerakan menyambangi rakyat dan menyapa warga langsung oleh Jokowi dan Basuki terbukti lebih efektif.
4.Dengan dukungan pada putaran kedua yang hampir berimbang dari eks pendukung HNW (PKS) dan dukungan yang kuat dari pendukung calon independent maka kemenangan Jokowi pada putaran kedua hampir tidak terbendung.
Usulan saya pilihan strategi yang perlu dilakukan:
1.Menjaga sosok Jokowi-Basuki dan seluruh tim suksesnya sebagai sosok yang ramah, peduli, perhatian, bersih dan berintegritas.
2.Memelihara sikap yang ramah dengan media.
3.Menggencarkan gerakan menyambangi rakyat langsung oleh Jokowi dan Basuki khususnya pada tempat-tempat yang belum dikunjungi atau perolehan Jokowi masih rendah (dibawah 30%).
4.Memanfaatkan momentum masa bulan puasa dengan mengadakan buka puasa bareng, tarawih bersama langsung diperkampungan warga.
5.Tetap menggalang silaturahim dengan kandidat non-incumbent.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H