Mohon tunggu...
Marto
Marto Mohon Tunggu... -

Manusia sederhana

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[KC] Biarlah Waktu yang Menjawab

2 Oktober 2015   14:12 Diperbarui: 2 Oktober 2015   14:37 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Percayalah samaku Gam.."

"Apalagi yang harus kupertaruhkan coba ? Kau kan tahu sendiri dia itu akan menikah dengan paribanya si tukang tangkap itu. Bahkan dia rela ninggalin kuliahnya".

"Oalah Gam..Gam kau itu salah. Ternyata kau belum sepenuhnya paham tentang dia. Sebenarnya dia hanya pasrah dengan nasibnya. Dia enggak cinta sama Polisi itu. Hanya saja dia seorang berbakti dan sangat penurut sama orangtuanya. Itulah mengapa dia mau dijodohkan sama paribanya."

"Dijodohkan ??" tanya Langgam tidak percaya.

"Iya, sebenarnya klen itu sejalan. Sama-sama memiliki rasa yang sama. Namun kau terlalu naif menyadarinya. Mana mungkin dia yang nembak kau duluan " cetus Emmin.

"Hah..? Sriuslah kau Min ?"

"Baahh yang jugulan kau memang dibilangin. Udah besok kau hampiri aja dia ke rumahnya. Ajak ngobrol dan terus terang aja. Oke..okee ??" kata Emmin sambil beranjak meninggalkan Langgam yang masih termangu.

Mendengar penjelasan sahabatnya Langgam pun tersadar akan kebodohanya. Kebodohan yang tumbuh dari rasa takut dan berkembangbiak menjadi kepasrahan. Kepasrahan akan kenyataan yang dia belum tahu kebenaranya tapi sudah dia beri kesimpulan. Bagaimanapun selama ini Langgam telah terpenjara oleh ketidakpercayaan dirinya. Ia lalu bangkit berdiri menyambut sebuah harapan baru. Gejolak asamaranya semakin bergelora dan sudah tak sabar untuk ditumpahkan. Sebuah senyum kepastian pun melebar di bibirnya.

***

25 Desember

Jarum jam yang menggantung di rumah Whanie sudah menunjuk ke angka enam lewat dua puluh menit. Bersama anggota keluarga lainya mereka sedang asyik menatap layar kaca menyaksikan sinema liburan sinterklas. Sebuah benda di kantong sweaternya bergetar mengalihkan perhatianya. Dirogohnya benda itu dan melihat tulisan "1 new message". Air mukanya pun seketika berubah kebingungan membaca isi pesan smsnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun