Mohon tunggu...
Martony Calvein Kakomole Kuada
Martony Calvein Kakomole Kuada Mohon Tunggu... Perawat - Motivissioner

Martony Calvein Kakomole Kuada Founder: Perawat Peduli Indonesia "Aku Bangga Jadi Perawat" Owner Copita Coffeeshop Owner: Copita CoffeeShop "The Legendary Coffee Taste"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Strategi Menjaga Eksistensi di Media Sosial

18 Maret 2015   06:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:30 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Di era modern ini semua manusia dapat dengan mudahnya terhubung antara satu dengan lainnya. Tak harus bersentuhan kulit, namun bisa saling terkoneksi hanya melalui frekuensi radio yang berseliweran di udara. Hidup rasanya tak lengkap jika hanya melakukan interaksi melalui dunia nyata karena waktu dan jarak yang memisahkan. Kehadiran dunia maya seolah menghilangkan hal itu. Tak ada lagi jarak antara individu yang satu dengan yang lainnya. Semua orang dapat kita jangakau hanya melalui gerakan jari jemari di atas leyar sentuh android atau bertatapan langsung melalui kamera yang tertanam di gadget yang kita miliki. Seolah dunia hanya berada diujung jari.

Jemari ini bisa mengendalikan hati dan perasaan hingga bisnis yang tersebar luas diseluruh dunia. Semuanya terjalin berkat koneksi tanpa batas manusia di alam semesta. Berikut ini bagamana trik agar kita memiliki banyak teman tanpa mengenal batasan usia maupun negara. Semoga trik yang saya bagikan bermanfaat untuk kita semu.

1.Banyak-Banyak Update Status

Banyak orang yang berada di media social hanya untuk sekedar bersilaturrahmi bukan untuk eksistensi. Sehingga orang-orang seperti ini biasanya akan memilih media social yang bersifat privat saja semisal Line, Blackberry Messenger, WhatsUp, Path atau yang lainnya. Kalaupun dia masuk ke media yang terbuka maka dia hanya akan menjadi penonton dan pembaca yang baik dan setia. Sedangkan orang-orang yang ingin eksistensinya diakui public biasanya akan banyak berada di media social seperti facebook atau twitter karena disinilah tempat kita bisa bersinteraksi secara bebas dan terbuka. Sehingga banyaknya update status menjadi suatu keniscayaan jika kita ingin dikenal public. Kita dikenal sebagai apa dan siapa itu kita yang memutuskan. Karena apa yang kita tuliskan disana akan menjadi gambaran diri kita bagaimana kita memposisikan diri dimata public. Maka, saat ini banyak bertebaran peringatan yang meminta kita untuk tidak terlalu banyak menuangkan keluh kesah atau sumpah serapah disana. Hal ini dikarenakan terbukanya akses public untuk hal ini. Sehingga siapapun akan bisa dengan leluasa membaca apa saja yang kita tuliskan. Anjuran saya perbanyaklah menuliskan hal-hal yang bernilai positif. Tak usah pedulikan apapun kata orang tentang diri kita didunia nyata, yang penting di dunia maya kita mampu menjadi orang-orang terbaik yang mampu mencerahkan orang lain yang membaca tulisan kita. Teruslah eksplorasi diri, gali potensi dan bagikan kepada khalayak ramai.

2.Selalu Berkomentar

Saya diprotes oleh salah seorang sahabat yang statusnya sangat jarang saya komentari karena saya kadang merasa pada saat dan kondisi tertentu tak ingin membaca dan mengomentari status siapapun. Ternyata hal ini salah, banyak memberikan komentar adakah salah satu strategi kita agar dikenal public. Terutama kalau kita berkomentar pada status tokoh ataupun orang-orang dengan pengikut yang banyak. Maka, komentar kita juga akan dibaca orang lain. Sehingga ketika komentar kita bermanfaat orang lain juga akan menilainya dan bisa saja kalau dia tertarik dia akan mengikuti kita di dunia maya.

Namun yang tak kalah penting adalah rajin berkomentar di status kita sendiri. Harus disadari bahwa status kita akan terus muncul di ranah public setiap ada komentar yang kita sampaikan. Cara agar ini bisa terus konsisten kita lakukan adalah secara periodic kita memberikan komentar dimanapun itu terutama di status kita. Jangan lupa, kapan itukita lakukan juga sangat berpengaruh, utamakan waktu-waktu dimana kemungkinan orang-orang sedang tidak terlalu aktif di media social apakah menjelang sore atau tengah malam. Sehingga saat orang yang mengikuti akun kita di media social mebuka akun pribadinya, dia akan langsung melihat setiap apa yang kita tuliskan disana.

3.Selalu Berikan Like

Strategi yang diterapkan untuk kondisi ini hampir sama dengan yang diterapkan pada optimlisasi pemberian komentar. Hanya saja like juga penting sebagai bentuk penghargaan kita kepada orang lain. Kadang dengan hanya memberikan like pada status seseorang kita sudah dinggap menghargai beliau. Menarik atau tidaknya yang penting like saja dulu, baru lengkapi dalam komentar dengan menyampaikan hal hal yang positif menanggapi apa yang dituliskannya. Like ini bermanfaat pula sebagai penyambung komunikasi non verbal kita dengan orang lain. Bagaimanapun seseorang akan sangat kalau statusnya di media social banyak dikunjungi orang lain yang sebagai buktinya banyak orang yang memberikan komentar dan memebrikan like pada setiap status yang dituliskannya. Semakin kita menghargai tulisan orang dengan like yang diberikan, maka orang lain juga akan menghargai tulisan kita dengan memberikan hal yang sama. Namun jika kita hadir dimedia social hanya untuk sekedar melihat-lihat saja, maka strategi ini tak usah terlalu anda pedulikan.

4.Selalu “Tag” Tokoh Tokoh Besar

Kalau dslam stategi bisnis gila kata seorang sahabatku, kalau ingin jualan kita dikenal orang, maka berjualanlah di tempat yang dekat bila perlu satu atap dengan bisnis-bisnis besar yang sudah terlebih dahulu terkenal dan memiliki pelanggan yang banyak. Semakin banyak orang yang brekunjung kesana, maka semakin banyak pula orang yang akan melihat bisnis kita. Semakin bayak yang melihat, maka orang-orang juga akan semakin ingin tahu siapakita karena diotaknya telah tertanam keberadaan kita disana. Maka tak heran kalau pebisnis biasanya mau membayar mahal hanya demi membeli merek dari sebuah bisnis waralaba raksasa atau menyewa space tempat yang disediakannya. Ini dilakukan semata-mata karena nilai promosi. Kalau kita memulainya sendiri, maka kita harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk mempromosikan produk tersebut.

Itulah analogi yang saya coba samakan bahwa seorang tokoh besar ibarat sebuah bisnis yang telah sukses. Maka rajin-rajinlah berada disekitarnya. Apakah sekedar memberikan like dan komentar pada statusnya atau update status di wall nya.

Salah satu cara paling jitu adalah dengan melakukan tag terhadap namanya dalam komentar-komentar kita, terutama ketika kita menuliskan sesuatu yang berkaitan dengan beliau. Misalnya kita sedang membahas suatu permasalahan politik, maka jangan enggan melakukan tag terhadap namanya agar masuk ke wall beliau. Dan dalam komentar yang kita berikan lakukan pula hal yang sama sebagai stimulus agar beliau mau berbicara dan berkomentar pada status yang sama dengan tempat kita berkomentar. Lakukan berulang ulang dan jangan pernah jenuh hingga beliau mau menangggapi apa yang kita inginkan beliau memberikan tanggapannya.

Siapa tokoh yang harus kita tag disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan kita. Kalau berhubungan dengan kebijakan pemerintah tak ada salahnya kita tag nama-nama tokoh yang berposisi sebagai legislator maupun eksekutor atau minimal orang-orang yang berda di dekatnya yang kita yakini bahwa apa yang kita sampaikan ke beliau akan sampai pula kepada sang anggota legislative atau eksekutif. Mereka bisa saja anggota keuarganya, skretaris pribadi, staf ahli ataupun orang-orang yang beraktifitas dalam satu partai politik yang sama dengan beliau.

5.Bergabung Dengan Komunitas Besar

Hampir sama saja hal ini dengan pendekatan yang kita lakukan pada tokoh-tokoh besar. Yang mebedakan adalah banyaknya jumlah member. Kalau di wall pribadi bisanya pengikut kita maksimal hanya 5000 di facebook. Maka di halaman (fan page) ataupun grup yang dibuat jumlahnya bisa tak terhingga. Maka kondisi inilah yang harus kita bisa optimalkan fungsinya sebagai media promosi. Jangan pedulikan grup ataupun halaman yang kita ikuti, apakah terbuka, tertutup atau rahasia. Yang penting kita bergabung saja dulu. Baru lihat apakah pada wall nya disediakan kolom berbagi tautan/tulisan atau tidak. Kalau memang kita bisa memasukkan tulisan, maka persiapkanlah tulisan yang ide dasarnya sesuai dengan kebutuhan komunitas yang kita ikuti itu. Rajin rajinlah update status disana. Tak mesti status yang baru, bisa juga melakukan copy paste terhadap status yang pernah dan telah kita tuliskan di tempat yang lain. Setiap tulisan yang kita masukkan kemungkinan akan dibaca oleh hampir semua membernya. Sehingga tulisan-tulisan kita lebih gampang dikenal dan diterima oleh public. Kalau anda seorang Perawat misalnya, maka anda harus bergabung dengan komunitas apa saja yang penting berhubungan dengan Perawat dan keperawatan. Disana biasanya anda akan banyak dapatkan ilmu melalui diskusi yang dilakukan. Juga anda bisa menyampaikan pemikiran-pemikiran anda untk bisa diterima oleh orang lain.

6.Update Status Malam Hingga Menjelang Pagi

Biasanya orang akan membuka akun media sosialnya dikala lengang. Hampir semua orang melakukannya dipagi hari sebelum berangkat bekerja dan disore ataupun malam hari sepulang dari rutinitas hariannya yang meletihkan. Maka momentum seperti ini harus kita baca secara baik. Sehingga kita harus melakukan update status beberapa saat sebelum mereka membuka media sosialnya. Hal ini dilakukan agar begitu mereka buka, yang mereka lihat adalah tulisan-tulisan kita. Kalau kita lakukan hal ini jauh sebelum waktu waktu itu maka besar kemungkinan tulisan-tulisan kita akan tertutupi oleh tulisan orang lain yang datangnya belakangan. Maka timing kita update di media social harus direncanakan secara baik.

7.Update Status Di Hari Libur

Hal ini hampir sama dengan poin ke 6 diatas. Hanya saja momentum ini lebih panjang, maka batasan waktunya bisa dikatakan tidak ada. Pada hari sabtu atau minggu dan libur lainnya manfaatkan untuk menuliskan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain. Bagikan di media social agar semakin banyak orang yang membacanya dan semakin banyak pula kemanfaatn yang bisa kita berikan. Pantau terus perkembangan status kita secara berkala dan teruslah menangggapi apa yang orang lain sampaikan apakah melalui komentar ataupun seksedar like saja.

8.Perbanyak Teman

Ini salah satu hal yang terkadang sulit kita lakukan. Kadang ada keengganan untuk berteman atau mengundang orang lain untuk berteman dengan kita apalagi kalau yang menjadi sasaran kita adalah tokoh-tokoh besar. Menurut saya kalau kita yakini bahwa status tersebut adalah status asli milik sang tokoh ataupun kenalan kita, maka tak ada salahnya kalau kita yang terlebih dahulu menyapanya. Jangan pernah takut dan malu dikatakan sebagai orang yang SKSD (Sok Kenal Sok Dekat). Itu adalah hal yang wajar dan lumrah. Di dunia nyata saja kita melakukan hal yang sama bahkan lebih dari itu. Kalau kita bertemu tokoh apalagi orang yang kita kagumi tak jarang kita berusaha untuk minimal bisa bersalaman dengannya. Malahan kalau momntumnya tepat kita tak jarang pula meminta berfoto dengannnya walau itu dikeramaian orang. Itulah bukti bahwa kita ingin dikenal dan ingin memiliki eksistensi diri. Biasanya foto-foto ini akan dipajang di media social sebagai bukti bahwa kita kenal dan dekat dengan tokoh tersebut, walau padahalmungkin saja dia tak mengenal bahkan tak mengenang kita sama sekali.

Perbanyak teman di dunia maya amatlah penting bagi kita. Untuk menjaga konsistensi ini kita harus pula bisa membaca secara baik suasana orang orang yang menjadi teman kita di media social. Hindari tulisan-tulisan yang bisa menimbulkan ketersinggungan orang lain. Alagkah baik dan bijaknya kalau kita berfokus pada penanaman nilai-nilai positif kepada orang lain. Sehingga tidak akan menimbulkan resistensi terhadap diri kita dari orang-orang yang berasal dari kelompok atau golongan tertentu.

Biasanya juga orang sebelum mengirikan permintaan peretmanan atau menerima permintaan pertemanan dia akan terlebih dahulu mencari tahu siapa orang yang akan dijadikannya teman. Kalau dia mengenal kita walau hanya melalui tulisan kita di media social yang dinaggapnya baik, maka kemungkinan dia akan menjadikan kita teman nya.

9.Koneksikan Semua Media Social Yang Kita Miliki

Hal ini sangat penting untuk kita lakukan. Mengkoneksikan semua media sosial kita sangat bermanfaat untuk penghematan energy untuk saling berbagi. Sehingga apapun yang kita sampaikan di media yang satu secara otomatis akan sampai pula ke media yang lainnya. Sehingga kita tak harus melakukan update status berulang kali. Ini juga bermanfaat untuk orang yang ada di setiap media social yang kita kelola meklakukan komunikasi yang baik dengan kita. Ini juga bisa menambah kolesi pertemanan kita semakin banyak.

10.Pintar Pintar Melihat Audiens

Kadang kita terlupa siapa kita dan siapa saja orang yang berada disekitar kita. Kita kadang terbuai oleh gelombang zaman yang mengombang ambingkan perasaan kita. Hingga tanpa kita sadari kita selalu menuliskan sesuatu yang seharusnya tak kita sampaikan kepada public. Kita lupa bahwa teman-teman kita berasal dari berbagai suku, agama dan bangsa. Kadang saat menuliskan sesuatu kita tak membayangkan apa yang akan dirasakan oleh orang yang selama ini dekat dengan kita ketika membacanya. Kita selalu melewatkan momenteum penting pertemanan hanya demi sebuah kalimat tak pantas untuk dibaca orang-orang terdekat itu.

Ini biasanya terjadi ketika menghadapi momentum politik ataupun hari raya keagamaan. Selalu terjadi konflik antar teman yang tak mampu saling menjaga hatinya. Menyampaikan isi hati dengan salah akan membuat retak persahabatan sehingga akan membuat orang lain menjauhi kita.

11.Manfaatkan Fren

Iniyang menurut saya tak dilakukan oleh banyak orang. Memanfaatkan fren/teman untuk eksistensi kita. Saya biasanya suka pinjam android teman berpura-pura untuk sekedar melihat-lihat.Padahal itu saya manfaatkan untuk memberikan like pada semua status saya dan juga memberikan komentar ala kadarnya sebagai stimulus untuk menarik minat orang lain meresponnya. Hingga akhirnya hampir setiap saat hanya tulisan saya saja yang berseliweran di dunia maya. Banyak yang tak tahu, ternyata ada dua atau tiga orang yang berkomentar atau sekedar like itu adalah saya sendiri. Namun bagi orang yang suka mengikuti semua tulisan saya dan sudah sangat faham karkter saya dalam menulis, mereka bisa langsung bisa menebak siapa sebenarnya yang memberikan komentar tersebut.

Itulah segelintir trik yang biasa saya terapkan di dunia maya untuk mempertahankan eksistensi saya dalam berbagi kebaikan dengan orang lain. Semoga apa yang saya lakukan dapan mempererat silaturahmi dengan banyak orang dan dapat saling memberi manfaat atas pertemanan tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun