Hari ini saya melihat di laman kompasiana ini poling terkait kopi giling atau gunting. Terungak hal ini terkait sebuah tulisan dengan tajuk "Kopi bukan Digunting, Tapi Digiling". Kompasiana pun melakukan poling untuk hal ini. Ada yang pro, dan ada pula yang menanggapinya dengan kontra. Sebuah hal yang normal ketika ada orang-orang yang merasa kepentingannya terganggu, bahkan keberuntungannya pun bisa terpotong.
Tanggapan manapun pasti ada benarnya dan ada saja alasan membenarkannya. Tidak terkecuali yang Pro.
Bagi yang pro, memang benar bahwa menikmati kopi itu bukan dengancara digunting melainkan digiling. Karena kalau digunting, apakah kopi ini bisa halus seperti ketika digiling? Pasti jawabannya tak bisa. Bisa jadi, guntingnya yang akan rusak. Maka yang benar adalah kopi itu harus di giling agar benar-benar bisa diseduh dan diambil saripatinya untuk dinikmati.
Sedangkan yang kontra dengan hal ini bisa saja dengan menganalogikan bahwa kopi yang digunting maksudnya adalah kopi saset. Padahal, apapun veritanya, untuk menghasilkan kopi yang halus seperti dalam sasetan tersebut tetap harus digiling.
Tapi...
Sebagai seseorang yang berkecimpung di dunia kopi, saya menilai apa pun pendangan yang pro dan kontar itu adalah hak masing-masing. Setiap jenis sajian memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Misalnya saja:
Kopi Saset/Kemasan:
1. Lebih praktis: bisa dibuat dimanapun dan kapanpun kita mau.
2. Tersedia dimana-mana.
3. Sulit menentukan kadar rasa
4. Citarasa sudah ditentukan, tak bisa berinovasi untuk mendapatkan yang berbeda.
5. Mudah membuatnya
6. Kita tak tahu keaslian kopinya, karena datang berupa serbuk dalam saset bukan biji kopi.
Biji Kopi (coffee bean) Giling:
1. Didapat hanya pada tempat tertentu.
2. Bagusnya begitu di grinder (digiling) langsung diseduh.
3. Mudah menentukan citarasa sesuai selera
4. Butuh alat khusus untuk mengolahnya.
5. Kopi asli, langsung dipilih sendiri kopinya.
Dengan masing-masing keunggulan dan kekurangan itu, maka kembali lagi ke selera lidah kita mana jenis sajian kopi yang kita pilih.
Kalaulah kita ke sebuah cafe yang menyajikan kopi dengan pengolahan manual maupun dengan mesin, maka kita akan langsung berinteraksi dengan baristanya mulai memilih, melihatnya menggrinder hinggaa kita menentukan menggunakan alat apa untuk menyeduhnya.
Bisa kita gunakan V60, Vietnam Drip, Espresso atau Shypon dan juga alat lainnya.
Kalau menggunakan kopi saset, biasanya sudah digiling halus dan tinggal dibancur dengan air langsung bisa diminum. Di dalam kemasannya sudah tersedia kopi, gula dan campuran lainnya.
Sekarang...
Kembali kepada Anda, apakah ingin sekedar meminum kopi atau merasakan sensasi citarasa dengan penyajian yang tidak biasa?
Wassalam,
Martony Calvein Kakomole Kuada
Founder: Perawat Peduli Indonesi "Aku Bangga Jadi Perawat"
Owner: Copita CoffeeShop "The Legendary Coffee Taste"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI