Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mari Fokus Selesaikan Tugas, Tidak Terbiasa Menunda-nunda

6 Juni 2024   05:05 Diperbarui: 6 Juni 2024   05:29 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laksamana Laut AS William Halsey berkata, "Segala masalah akan menjadi lebih kecil jika Anda tidak menghindarinya, tetapi menghadapinya. Sentuhlah semak duri dengan lembut, Anda akan ditusuknya; peganglah erat-erat, dan batangnya akan remuk." Masalah selalu muncul dalam hidup ini dan sikap diri kita menentukan arah hidup kita atas masalah itu, menjadi berantakan atau justru semakin didewasakan dalam hidup karena mampu belajar dari setiap masalah yang dihadapi.

Seringkali masalah dalam hidup terjadi karena sikap dan pola hidup kita sendiri. Kebiasaan menunda-nunda banyak hal dalam hidup sesungguhnya menjadi sumber berbagai masalah yang muncul. Banyak tugas atau pekerjaan ditunda karena berbagai alasan hingga akhirnya tiba waktunya harus dikerjakan, masalah muncul karena banyak hal yang harus dilakukan dalam satu waktu bersamaan. Penundaan merupakan awal dari masalah yang lebih besar, bahkan menjadi pupuk yang menghambat pertumbuhan.

Contoh sederhana sering terjadi dalam dinamika di keluarga. Seringkali menunda untuk merapikan ruang tamu dan kamar tidur, menata ruang keluarga, beres-beres dapur, membersihkan kamar mandi, membersihkan taman, atau membereskan gudang dan garasi, tatkala suatu ketika ada tamu atau keluarga jauh yang akan datang bahkan menginap barulah kebingungan terjadi bahwa semuanya harus segera dibereskan. Andai kebiasaan baik dan rutin dalam keluarga untuk pemberesan itu dilakukan secara konsisten, pastinya masalah pemberesan tidak akan terjadi walau ada tamu yang datang mendadak sekalipun.

Kebiasaan baik menjadi karakter baik dan menentukan arah hidup. Sumber: https://gbu-taganskij.ru
Kebiasaan baik menjadi karakter baik dan menentukan arah hidup. Sumber: https://gbu-taganskij.ru
Kebiasaan dan pembiasaan dalam hidup sekecil apapun harus dilakukan karena jika hal tersebut diabaikan maka masalah besar akan datang juga. Kebiasaan dan pembiasaan sejatinya menjadi sarana yang ampuh untuk tidak melakukan penundaan-penundaan sehingga segala sesuatu sekecil apapun ada dalam rencana dan kebiasaan baik setiap hari. Bahkan masalah sekecil apapun dihadapi dengan berfokus pada solusi, bukan malah dihindari sehingga pada waktunya nanti justru menumpuk masalah yang menghadirkan masalah baru lagi.

Hidup sejatinya adalah seni menemukan solusi, bukan gudang masalah yang melahirkan rasa payah dan gerah dalam hidup. Hidup sesungguhnya kesempatan untuk eksplorasi makna, bukan eksploitasi diri yang mengurus energi dan menjadikan jiwa mati karenanya. Kebiasaan baik dan positif sebenarnya sarana yang ampuh untuk menjadikan hidup ini sebagai seni solusi dan eksplorasi makna yang menjadikan hidup lebih hidup dan berdaya guna bagi sesama dan dunia.

Ketika mata terbuka dan kesadaran kembali di saat bangun pagi, itulah kesempatan yang baik untuk menumbuhkan semangat baik memulai kebiasaan baik dengan bersyukur, berpikir positif, sukacita, dan melakukan segala sesuatu dengan kemantapan hati. Hingga waktunya malam kembali setelah rentetan dinamika seharian, jiwa dan raga kita tetap memiliki pikiran, perasaan, dan semangat positif untuk istirahat malam dan siap untuk hari esok yang lebih baik. Saatnya lakukan tugas dalam kebiasaan baik, tidak terbiasa menunda, maka yakinlah semesta dan Pencipta akan memberikan atmosfir positif dalam kehidupan kita. Pasti bisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun