Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berkarya dan Bekerja Tanpa Menghiraukan Balas dari Orang Lain

4 Juni 2024   05:05 Diperbarui: 4 Juni 2024   05:48 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis novel dan penyair Inggris, Emile Bronte, pernah menyatakan, "Kalau bisa, saya akan selalu bekerja dalam senyap dan ketidakpastian, dan biarlah upaya saya dikenal melalui hasil-hasil yang tercipta." Ada rasa rendah hati yang tersirat dalam penyataan itu, bahwa ide dan karya biarlah yang semakin dikenal banyak orang sebagai inspirasi dan motivasi yang mengembangkan, bukan justru perhatian yang besar pada pribadi penciptanya. Tidak mudah menjadi pribadi yang seperti itu, karena kecenderungan manusia adalah menonjolkan dirinya dan berharap menjadi pusat perhatian.

Selain itu, banyak orang bekerja atau berkarya dengan serius dan mantap tatkala diawasi atau diperhatikan oleh orang lain, kolega, atau bahkan atasannya. Ada motivasi tersendiri yang muncul dalam hati tatkala diperhatikan oleh orang lain, baik motivasi demi keuntungan pribadi maupun motivasi demi pengakuan nyata atas kinerjanya. Tentu beda halnya, jika bekerja tanpa ada yang mengawasi atau memperhatikan, bekerja sesuka hati dan cenderung lemah dalam etos kerja.

Sejatinya motivasi eksternal seperti itu tidak akan pernah langgeng, dan pada waktunya akan hancur karena penuh dengan kepalsuan dan tidak ada militansi sejati yang membentuk habitus diri. Motivasi internal yang sungguh-sungguh tumbuh dan berkembang dalam diri pada tanggung jawab, loyalitas, integritas, dan totalitas akan memberikan daya yang ampuh untuk bekerja dan berkarya dalam kesinambungan tanpa harus diawasi atau diperhatikan orang lain. Motivasi internal akan memberikan kedewasaan dan orisinalitas diri yang bisa diandalkan setiap saat dalam tanggung jawab kecil maupun besar.

Kualitas diri dimulai dari kebiasaan baik dalam diri. Sumber: hemuse.com
Kualitas diri dimulai dari kebiasaan baik dalam diri. Sumber: hemuse.com
Seringkali kagum melihat kolega yang teratur dan tekun melakukan tanggung jawabnya dengan sukacita dan selalu melakukan secara optimal, lebih dari sekadar standar. Kadangkala juga tersenyum miris, ketika mendapati kolega yang menghabiskan banyak waktu untuk hal-hal yang kurang mendukung tanggung jawab dan banyak pekerjaannya terabaikan. Motivasi kerja sangat beraneka ragam, namun motivasi internal sungguh-sungguh memberikan pondasi sekaligus kekuatan yang terus-menerus berkesinambungan.

Sama halnya ketika melihat anak-anak menikmati dunia pendidikan dalam proses pembelajaran di sekolah. Mereka yang memiliki motivasi internal dalam belajar akan tampak sekali dalam sukacita dan semangat dalam belajar. Mereka mampu belajar mandiri bahkan belajar lebih dari berbagai sumber untuk mengembangkan diri, tidak cukup pembelajaran di kelas bersama guru saja. Sebaliknya, mereka yang belajar dengan motivasi eksternal akan mengalami naik turun dalam proses belajar dan tak jarang mengalami kesulitan dan hambatan yang membuatnya putus asa di tengah jalan.

Pada akhirnya kesungguhan hati dalam setiap tanggung jawab menjadi kunci utama dalam menjalani setiap dinamika kehidupan. Kesuksesan dalam hidup bukan karena orang lain atau sesuatu dari luar diri, sejatinya ditentukan oleh kemantapan dan kualitas diri. Saatnya memotivasi diri selalu untuk maju dan berkembang, tanpa harus mempertimbangkan respon dari orang lain. Lebih celaka lagi, melakukan tanggung jawab agar dipuji, dinilai baik, atau mendapat balas atas kinerja itu. Mari mengendalikan apa yang bisa kita kendalikan, diri kita sendiri. Segala respon dan reaksi dari luar diri akan dengan sendirinya mengalir mengiringi kebaikan dan kualitas diri. Semangat selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun