Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Menjadi Teladan dalam Hidup

13 Mei 2024   07:37 Diperbarui: 13 Mei 2024   07:39 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keteladanan sebagai habitus tiru yang bersifat konsisten. Sumber: https://levelupmentalhealth.com

Pengarang Norman Vincent Peale menyatakan, "Tidak ada yang lebih membingungkan selain orang yang memberi nasihat yang baik tetapi menunjukkan contoh yang buruk." Celakanya hal ini banyak terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Ada begitu banyak dan mudahnya orang memberikan masukan, pemikiran, dan arahan yang sangat baik namun pada waktunya orang tersebut tidak mampu mewujudnyatakannya dalam sikap dan perilaku, justru yang terjadi berkebalikan.

Dengan penuh semangat seorang pribadi menyatakan pada koleganya bahwa kedisiplinan adalah hal yang utama dalam mencapai suksesnya kerja. Tapi, dalam kesehariannya pribadi tersebut seringkali terlambat datang ke kantor bahkan beberapa tugas wajib tidal dilaksanakan tepat waktu. Sejatinya banyak orang mengatakan yang baik-baik dan inspiratif namun tidak menerapkan dalam dirinya secara konsisten.

Selaras antara perkataan baik dan perbuatan merupakan indikasi baik dari seorang pribadi yang bisa diteladani. Konsisten antara tuntutan dirinya pada orang lain dengan apa yang dilakukannya merupakan bagian dari kedalaman dari keteladanan. Memiliki habitus baik dan bermakna secara berkesinambungan adalah keteladanan yang sangat inspiratif dan reflektif.

Menjadi teladan tidak mudah karena menjadi teladan memerlukan ketulusan dan militansi untuk mengusahakannya. Tidak ada yang lebih meyakinkan selain orang yang memberi nasihat yang baik dan menunjukkaan contoh yang baik pula sehingga konsekuen dalam perkataaan dan perbuatan. Hidup senantiasa dijalani dengan tulus, benar, mantap, dan berkesinambungan sepanjang hayat. Hal itu bukan demi pujian namun demi mengusahakan sinergi yang baik antara perkataan dan perbuatan.

Keteladanan menjadi sangat efektif dalam pembentukan diri. Sumber: https://raisingchildren.net.au
Keteladanan menjadi sangat efektif dalam pembentukan diri. Sumber: https://raisingchildren.net.au
Godaan terbesar dalam hidup adalah ingin mengatur dan mengubah orang lain tanpa mengubah diri sendiri terlebih dahulu. Keteladanan lahir tatkala pribadi memiliki kesadaran yang utuh untuk melihat ke dalam dirinya sendiri dan siap sedia untuk mengubah dirinya sendiri terlebih dahulu. Kita harus berusaha mengubah diri sendiri sebelum mencoba meningkatkan orang lain. Keteladanan menuntut perubahan dalam diri sebagai contoh baik bagi sesamanya.

Banyak orang tua mengharapkan anak-anaknya menjadi orang yang baik dan sukses dalam hidup sehingga mereka menuntut anak-anaknya untuk hidup sehat, hidup disiplin, hidup penuh tanggung jawab, serta hidup religius. Harapan dan tuntutan ini sudah seharusnya dan semestinya demikian. Namun, banyak anak-anak dalam keluarga tidak mendapat sosok tiru yang baik dari orang tuanya, yang terjadi justru orang tua menjadi sosok tiru yang salah.

Pada akhirnya setiap orang harus mengusahakan keteladanan dalam dirinya dengan membangun habitus-habitus baik setiap harinya. Segala kebiasaan baik akan membentuk karakter baik yang dengan sendirinya memberikan teladan pada orang di sekitarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun