"Orang yang sengaja menghindari sarang lebah karena lebah memiliki sengat tidak pantas mendapat madu." Rasa takut seharusnya disingkirkan, rasa takut cukup dijadikan sebagai pengingat saja, tidak dijadikan alasan untuk menghindari hal-hal yang lebih besar dan berguna. Analogi yang baik dari Shakespeare, ketika kita takut pada lebah karena sengatnya maka kita melewatkan madu yang begitu berharga.
Shakespeare pernah berkata,Seringkali anak-anak takut dengan pelajaran Matematika ketika belajar di sekolah. Takut karena pelajarannya yang sulit, tapi kadangkala takut karena gurunya galak dan menegangkan. Rasa takut ini rupanya berdampak besar pada minat dan perkembangan kognitif anak.Â
Dalam perjalanan waktu, anak-anak malas dan tidak ada minat sama sekali dengan Matematika sehingga hasil belajarnya jelek. Padahal Matematika sesungguhnya sangat baik untuk pengembangan kemampuan penalaran dan logika. Celakanya, kemampuan itu harus terlewatkan karena dikalahkan oleh rasa takut.
Rasa takut sudah seharusnya perlahan-lahan dikikis dan perlu diyakinkan bahwa ada sesuatu yang lebih berharga dan bermakna jika bisa melewati rasa takut itu. Rasa takut seringkali hanya menjadi bayang-bayang pikiran dan perasaan yang justru mengkerdilkan niat dan minat sehingga membuat orang enggan melangkah. Orang menjadi takut akan resiko atau akibat yang ditimbulkan.
keyakinan, dan segala jenis bantuan orang di sekitar akan mampu menguatkan pribadi pada kemauan dan kemampuan melangkah dengan berani dan mantap. Mengutip beberapa larik dari puisi pendidikan "Children Learn What They Live" yang ditulis Dorothy Law Nolte:
Peran orang di sekitar sangat penting dalam membantu mengikis rasa takut. Pikiran positif, dorongan,...
If children live with kindness and consideration, they learn respect.
If children live with security, they learn to have faith in themselves and in those about them.
If children live with friendliness, they learn the world is a nice place in which to live.
Lingkungan sekitar senantiasa memberikan dampak yang kuat bagi perkembangan pribadi. Hal-hal baik yang diberikan, maka hal baik pula yang berkembang dalam setiap pribadi. Kita belajar dari lingkungan kita, dari apa yang ada dan apa yang terjadi. Maka, hal-hal positif sejatinya dapat mengikis rasa takut sehingga mantap mengambil langkah ke depan.
Hingga akhirnya, jangan sampai rasa takut mengganggu dan menghalangi kebaikan dan keunggulan yang seharusnya bisa kita lakukan dan raih. Pola pikir positif dan kemantapan hati dapat menjadi sarana yang mujarab untuk sukses dalam setiap langkah kehidupan.