Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Segera: Membangun Persahabatan Sejati

24 April 2024   07:07 Diperbarui: 24 April 2024   07:09 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pembicara hebat, Joe Larson, berkata tentang persahabatan, "Teman-teman saya tidak percaya bahwa saya dapat menjadi seorang pembicara yang berhasil. Jadi saya pun melakukan sesuatu. Saya pergi dan mencari teman-teman baru!" Persahabatan sejatinya memberikan dukungan pada realita yang ada, persahabatan sesungguhnya menambah nilai pada kehidupan setiap pribadi yang ada di dalam lingkarannya.

Hidup yang begitu panjang ini senantiasa menjadi kesempatan untuk menjalin relasi antar pribadi dalam dukungan dan pembelajaran yang utuh dan bermakna. Persahabatan merupakan sarana yang baik bagi setiap pribadi untuk belajar tentang menghargai diri sendiri dan orang lain dalam benang merah memberi dampak baik satu sama lain. Ketika persahabatan hanya dihabiskan dengan pribadi-pribadi yang menyeret ke arah yang salah, saatnya untuk meninggalkannya dan menemukan pribadi tulus yang lain.

Maxwell menuliskan dalam Talent is Never Enough:

Anda bisa saja membangun sebuah rumah yang indah, tetapi akhirnya rumah itu akan hancur juga.

Anda bisa mengembangkan sebuah karier yang baik, tetapi suatu hari kelak karier itu akan berakhir.

.....

Anda bisa saja membanggakan pencapaian Anda, tetapi seseorang akan melebihi Anda.

Merasa kecil hati? Jangan, sebab ada satu hal yang benar-benar berarti, yang kekal selamanya -- persahabatan Anda.

Persahabatan menjadi sesuatu yang kekal, yang seharusnya memberikan kemantapan hati dalam relasi dengan sesama dan mendukung untuk pengembangan diri. Persahabatan seharusnya tidak saling menyakiti ataupun salah satu pihak tersakiti, namun semua pihak saling dikembangkan. Persahabatan membawa makna yang mengagumkan dan memberikan inspirasi untuk selalu belajar hidup yang lebih baik.

Persahabatan sejati yang tulus. Sumber: https://alignthoughts.com/how-to-be-a-real-true-friend
Persahabatan sejati yang tulus. Sumber: https://alignthoughts.com/how-to-be-a-real-true-friend
Persahabatan yang tidak tulus, dalam perjalanan waktu pasti akan runtuh juga karena ada kepentingan yang hanya menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak yang lain. Persahabatan pada esensinya adalah lingkaran positif yang mendukung setiap pribadi berkembang bahkan militan dalam mengembangkan hidupnya menjadi lebih baik bagi diri dan sesama.

Dan Reiland, seorang penulis tentang kepemimpinan, berkata, "Seorang sahabat sejati memberi dorongan dan menantang kita untuk mewujudkan pemikiran kita yang terbaik, dan mencapai impian kita yang paling berarti." Jelaslah bahwa kita harus mengusahakan persahabatan, karena sesungguhnya ada nilai-nilai positif, inspiratif, dan produktif untuk menjadikan hidup kita semakin hidup dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun