hidup, mendorong setiap raga untuk mengikutinya tanpa menghitung langkah demi langkah yang harus tertapak. Pilihan-pilihan dunia tertampang, setiap pribadi memiliki peluang untuk memilih dan memilikinya. Keinginan dan kebutuhan bergulat dalam logika dan nurani. Hingar-bingar dunia melesat kencang menembus kemapanan
Ketika dahulu segalanya hanya ada satu, setiap pribadi bertekun dalam satu pilihan, setiap pribadi bersabar dengan keadaan. Tatkala saluran televisi hanya ada satu, setiap orang menikmati keadaan itu dan merasakan keguyuban dalam satu komunitas. Ketika dahulu hanya ada satu jenis alat komunikasi telefon, komunikasi sungguh-sungguh terjadi di saat ada kebutuhan. Berkirim surat pun menjadi sebuah keadaan yang membantu walau harus menunggu waktu.
Kini semua sudah berubah, teknologi berkembang pesat, dunia menawarkan banyak pilihan, segala sesuatu mampu menembus batas ruang dan waktu. Segala sesuatu bisa dilakukan di satu tempat sambil duduk bersantai di sudut rumah yang memberikan kenyamanan. Berkomunikasi, berbelanja, menonton, membaca, menulis sesuatu, lihat-lihat, mendengarkan lagu, dan masih banyak aktivitas lain yang bisa dilakukan dalam satu waktu, melewati batas dan jarak, jauh menjadi dekat dan dekat menjadi jauh.
Tak ada yang salah dengan keadaan dunia. Sudah seharusnya dunia terus berkembang. Pada akhirnya semua kembali pada diri sendiri. Bijaksana dalam berpikir, berasa, dan bertindak. Keinginan dan kebutuhan menjadi diskresi berkelanjutan dalam diri untuk menjadi pribadi yang dewasa, bijaksana, mandiri, berguna, dan reflektif dalam kehidupan. Mari memaknai semuanya dengan positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H