asa dan rasa dalam setiap detik dentangan jarum jam. Setia memberikan kesegaran pagi melegakan jiwa merasuk ke dalam relung-relung hati menggugah jiwa dan menggurat makna pagi untuk diri dan dunia. Duduk termenung, penuh syukur, dan puji atas hari baru, siap menggayut kelegaan di ujung meja itu. Di ujung meja kerja tanpa sedikit pun terucap sepatah kata mengurai malam yang sudah lewat dan menyambut pagi yang siap memberi
Memulai segalanya dengan baik dan positif, itulah sebuah keutamaan dalam hidup. Menapak dan melangkah beranjak dari pembaringan dengan sebuah asa dan euforia hari bahwa segalanya akan indah dan bermakna bersama semesta dan Sang Pencipta. Biarlah pikiran, perasaan, dan setiap langkah yang terselubung dalam jiwa dan raga menjadi nada-nada kehidupan yang berbuah inspirasi dan motivasi bagi setiap sanubari untuk menemukan sebuah arti esensi tentang kebijaksanaan yang tak akan pernah berhenti.
Pagi akan segera berlalu menyapa siang dan memberi kabar pada malam, biarlah sejenak meneguk air kehidupan yang sudah tertuang untuk melegakan raga yang penuh rasa untuk menemukan makna dalam setiap daya upaya hari ini. Jangan hancurkan pagi dengan ego yang menutup mata hati pada empati dan simpati untuk dunia yang selalu memberi filosofi pada setiap budi dan hati.
Pagi terus melangkah dalam senyum penuh makna. Mentari menyapu seluruh raga menghantarkan seluruh jiwa pada penelusuran hidup yang sungguh misteri. Sekali lagi menggapai gelas di ujung meja, air mengalir merasuk seluruh raga, jejak kaki terurai dalam setiap dinamika kehidupan, dan senja siap menanti dalam kelegaan malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H