Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi tentang Jalan Pintas: Menikmati Proses sebagai Solusi Hidup Sukses

27 Juli 2023   18:01 Diperbarui: 27 Juli 2023   18:15 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi diambil dari: expertworldtravel.com

Jalan hidup adalah jalan panjang yang penuh nikmat dan makna untuk selalu dipahami, direnungkan, dan divisualisasikan secara nyata dalam setiap langkah diri dan relasi dengan sesama. Jalan hidup bukanlah jalan pintas yang hanya mengejar kelegaan sesaat, yang kemudian muncul penyesalan tiada tara.

John C. Maxwell dalam Failing Forward menegaskan, “Hambatan umum menuju kesuksesan adalah keinginan kuat untuk mengambil jalan pintas menuju kesuksesan. Jalan pintas tidak pernah memberikan hasil yang memuaskan dalam jangka Panjang.” Ada proses yang harus dijalani, dinikmati, dan dimaknai untuk mencapai kesuksesan, karena semua itu tidak bisa mendadak dan turun begitu saja dari langit.

Setiap pribadi mesti belajar dari setiap pengalaman, baik yang menyenangkan atau pun tidak mengenakkan. Proses belajar inilah merupakan kekayaan yang berharga dalam menghidupkan hidup menjadi lebih hidup. Apapun yang terjadi dalam setiap pribadi adalah materi penting dalam belajar kehidupan. Ketika mengalami berbagai hal yang menyenangkan, itulah kesempatan untuk bersyukur dan berbagi dengan sesama. Sebaliknya, tatkala mengalami segala sesuatu yang tidak mengenakkan, di sanalah peluang untuk belajar lebih gigih untuk bangkit dan berjuang lagi dengan lebih kreatif dan inovatif.

Napoleon pernah menegaskan bahwa kemenangan adalah miliki mereka yang paling gigih. Kehidupan sejatinya merupakan seni perjuangan dalam hidup. Kegigihan dan ketekunan merupakan senjata yang ampuh dalam mengusahakan segala kelegaan-kelegaan dalam hidup. Ada banyak kesempatan dan peluang dalam hidup untuk maju dan berkembang. Semuanya bermula dari kemauan (niat) dan kemampuan akan mengikutinya secara sinergis dan kolaboratif.

Fakta dan realita menjadi bukti bahwa kesuksesan dicapai tidak dengan jalan pintas, membutuhkan proses yang Panjang. James Watt butuh 20 tahun untuk menyempurnakan mesin uapnya. Wiliam Harvey berkerja siang dan malam selam delapan tahun untuk membuktikan bagaimana darah bersikulasi di dalam tubuh manusia. Bahkan, profesi kedokteran harus menunggu sampai 25 tahun untuk mengakui bahwa Harvey benar. Tampak jelas, bahwa keberhasilan itu membutuhkan kesabaran dan kegigihan dalam rentang waktu yang cukup Panjang.

Jalan pintas tidak memiliki tempat dalam perjalanan kesuksesan. Mengambil jalan pintas adalah tanda ketidaksabaran dan disiplin yang buruk. Jalan pintas hanya akan mengantarkan diri pada kekecewaan, kegagalan, dan keputusasaan yang terkadang menghancurkan hidup pada stagnasi dan destruksi yang parah. Menikmati proses senantiasa menjadi solusi mujarab dalam kehidupan, menjadi antitesis dari jalan pintas. Tidak ada pilihan dalam mengusahakan kesuksesan, hanya satu yakni menikmati proses panjang ketekunan dan kegigihan.

Joseph Mancussi, psikolog, mengatakan bahwa orang yang benar-benar sukses telah belajar melakukan segalanya dengan disiplin. Jelaslah bahwa disiplin diri menjadi kunci yang yanta dalam kesuksesan hidup. Disiplin diri merupakan sifat yang diperoleh dari latihan membangun habitus baik. Segala sesuatunya harus melalui proses dalam menata diri dengan kedisiplinan, sedangkan jalan pintas jauh dari kedisiplinan dan habitus baik.

Pada akhirnya menikmati proses panjang dalam kehidupan dengan ketekunan dan kedisiplinan adalah rumus nyata dan terpercaya. Jalan pintas tidak pernah memberikan hasil yang memuaskan dalam jangka panjang, hanya keberhasilan sesaat saja. Mari bertekun dan bersabar dalam proses panjang menuju kesuksesan hidup yang utuh dan kokoh. Pasti bisa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun