Menjadi kaya bukan semata-mata tentang kelimpahan harta dan materi. Menjadi kaya sejatinya tentang kuasa diri untuk mengembangkan orang lain dalam ketulusan dan kemurahan hati.Â
Siap menjadi kaya, berarti siap mengulurkan tangan bagi sesama, siap menata hati untuk segala dinamika hidup, dan siap melangkah tanpa sesah dan peluh.
John C. Maxwell dalam Becoming a Person of Influence menuliskan, "Tidak seorang pun menjadi kaya kecuali ia memperkaya orang lain."Â
Ketika kita memperkaya orang lain dengan membantu mereka bertumbuh dan berkembang secara optimal dan seturut potensinya, kita telah menyalurkan sukacita yang begitu besar bagi diri kita sendiri dan sesama sehingga kualitas diri menjadi nyata dan berguna dalam kehidupan ini.
Guru atau pendidik sejatinya merupakan panggilan hidup yang begitu mendalam, berpartisipasi aktif dalam usaha memanusiakan manusia menuju taraf insani.Â
Guru bukanlah sekadar profesi ataupun pekerjaan, namun lebih dari itu ada filosofi dan spirit yang begitu humanis dalam membantu anak didik belajar dan berkembang sesuai potensi dan latar belakangnya.Â
Guru terlibat dalam proses memperkaya anak didik sehingga berkembang secara menyeluruh, baik dalam kerangka akal budi, hati nurani, rasa peduli pada sesama, dan konsistensi komitmen pada kebaikan dan kebajikan.
Dalam hidup berkeluarga, peran orang tua begitu hebat dan dahsyat dalam perkembangan anak-anak dari sejak lahir, kanak-kanak, remaja, dan menuju dewasa.Â
Segala perjuangan dan pengorbanan benar-benar menjadi curahan hati dalam ketulusan demi perkembangan anak menjadi manusia yang baik dan berakhlak.Â