Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi tentang Persahabatan: Arus Zaman dan Ketulusan Sejati

10 Juli 2023   08:48 Diperbarui: 10 Juli 2023   08:51 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diambil dari: www.beachhouserehabcenter.com

Persahabatan sejatinya udara yang terus mengalir menembus segala celah-celah kehidupan, bahkan menembus seluruh relung-relung kehidupan dengan segala cerita suka dan dukanya. Persahabatan bukanlah tujuan dalam hidup, justru menjadi sarana yang ampuh dalam menemukan esensi kehidupan itu sendiri.

Pakar investasi Warren Buffet berkata, "Kadang yang penting bukan sekuat apa Anda mendayung perahu, melainkan seberapa cepat arus yang sedang mengalir." Lingkungan sekitar sungguh menjadi kesadaran penuh dalam mengarungi kehidupan ini, tidak ada rumus pasti dalam menjalani dan menghadapi dinamika kehidupan ini. Kemampuan adaptasi diri menjadi kunci utama dalam mengarungi setiap lika-liku kehidupan, layaknya mendayung sebuah perahu, bukan sekadar kuat mendayung namun ada kalanya kuat dan ada kalanya perlahan dalam menjaga keseimbagan perahu tetap mengalir dan kokoh.

Dalam kehidupan ini setiap pribadi tak bisa mengelak dari perjumpaan dengan pribadi-pribadi lain dengan segala keragamannya. Menjalin relasi, merajut komunikasi, dan menggapai sinergi adalah perjuangan yang tangguh untuk setiap pribadi untuk tetap mengalir dan mengalun dengan perahu kehidupannya. Menata diri, mengolah kesatuan hati dan budi, serta memastikan setiap langkah adalah usaha pribadi yang mengokohkan diri demi keseimbangan hidup dalam setiap jejaring pribadi.

Hidup tak selamanya mengalir dengan landai dan penuh kesunyian jiwa. Perahu kehidupan kita tak jarang harus masuk dalam aliran yang begitu bergejolak dan siap menghempaskan jiwa raga tanpa meninggalkan makna yang menggugah jiwa. Benturan dan gelombang kehidupan seringkali menjadi ujian yang begitu hebat bagi setiap pribadi.

Keluarga, teman, orang di sekitar, dan siapapun itu sejatinya dapat menjadi sahabat dalam menjaga keseimbangan perahu kehidupan itu. Tak ada orang yang bisa berdiri sendiri dalam mengarungi samudera kehidupan ini. Semua orang membutuhkan orang lain, dan setiap pribadi senantiasa tergerak untuk membangun ikatan batin yang memantapkan setiap langkah kehidupan.

Henry Ford pernah menyatakan tentang persahabatan sejati, "Sahabat terbaik Anda adalah orang yang dapat mengeluarkan hal-hal terbaik yang ada di dalam diri Anda." Ketulusan dalam suka dan duka menjadi sebuah modal dasar menghidupkan persahabatan sejati. Persahabatan bukan sekadar relasi yang mengenakkan dan membahagiakan saja, namun persahabatan sejati mampu masuk ke kedalaman jiwa setiap pribadi sehingga mampu mengembangkan satu sama lain. Persahabatan itu menghidupkan hidup dalam keadaan seperti apapun.

Bersahabat untuk berbuat, menjadi sebuah semangat hidup yang menginspirasi dan memotivasi diri, sesama, dan semesta pada kebaikan dan kebajikan yang mengembangkan dunia pada nilai-nilai kehidupan yang sungguh menghidupkan hidup itu sendiri. Bersahabat untuk berbuat, sejatinya menjadi esensi kehidupan berkomunitas dalam sebuah keterhubungan satu sama lain yang melibatkan hati, budi, dan setiap tindakan.

Richard pernah mengurai dengan bagus tentang persahabatan, "Seorang sahabat sejati adalah seorang yang mendengar dan memahami ketika Anda membagikan perasaan Anda yang terdalam. Ia mendukung Anda ketika Anda sedang bergumul. Ia mengoreksi Anda dengan lembut dan penuh kasih ketika Anda menyimpang, dan memaafkan Anda ketika Anda jatuh. Seorang sahabat sejati mendorong Anda menuju pertumbuhan, mengembangkan Anda pada potensi Anda sepenuhnya. Yang paling mengagumkan dari semuanya, ia merayakan kesuksesan Anda bagaikan kesuksesannya sendiri." Betapa indahnya dunia, tatkala persahabatan sejati ini terus terajut dalam setiap komunikasi dan relasi setiap pribadi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun