Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi tentang Kesabaran: Menumbuhkan Kesuburan Harapan dan Kasih

14 April 2023   11:25 Diperbarui: 14 April 2023   11:28 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi diambil dari: lifebeyondnumbers.com

Kesabaran mengalir dalam sebuah kepastian pada kemantapan hati dan budi demi hidup yang lebih baik dan berdampak baik bagi sesama dan semesta. Waktu menjadi sahabat sejati dalam merangkai kesabaran dalam bingkai menumbuhkan harapan dan kasih untuk menggapai buah-buah kehidupan yang inspiratif.

Seorang pakar kesuksesan, Peter Lowe, menyatakan bahwa orang yang berhasil, bekerja lebih keras dan lama daripada orang yang kurang berhasil. Pernyataan ini bukanlah sekadar opini atau asumsi belaka namun berangkat dari penelitian terhadap rahasia sukses dari ratusan orang yang ada di puncak profesi. Dari penelitian itu dapat disimpulkan, "Keunggulan paling umum yang saya dapati dalam diri semua orang yang berhasil adalah bahwa mereka telah menaklukkan godaan untuk menyerah".

Keberhasilan dalam hidup atau pun karier jelaslah tak akan lepas dari daya juang yang militan dan siap belajar dari segala pengalaman yang ada, baik pengalaman yang menyenangkan atau pahit sekalipun. Memberikan waktu ekstra dalam keseharian adalah sebuah habitus (kebiasaan) yang baik dalam mengusahakan sikap proaktif dan kreatif pada segala dinamika hidup dari pagi hingga malam dan seterusnya di hari selanjutnya. Seringkali setiap pribadi mesti siap memberi waktu ekstra pada banyak sisi kehidupan, seperti siap bangun lebih pagi dengan semangat, siap datang di tempat kerja lebih awal untuk menyiapkan banyak hal, mau berpikir keras untuk sebuah pengembangan, meluangkan waktu untuk komunikasi personal dengan mitra ataupun keluarga.

Memberikan waktu ekstra dalam keseharian memerlukan lebih dari sekadar ketekunan. Untuk melakukan semua itu dalam kesinambungan dan keselarasan diperlukan yang namanya kesabaran. John C. Maxwell dalam bukunya The 21 Irrefutable Laws of Leadership ditulis, "Kepemimpinan berkembang setiap hari, bukan dalam sehari". Inilah yang disebut dengan Hukum Proses dalam kehidupan, bahwa segala sesuatu membutuhkan proses sebagai sebuah pembelajaran dan pematangan pribadi dalam ketekunan, kesabaran, dan pemaknaan kehidupan.

Menjadi bijak dan berwawasan luas tidak bisa terjadi dalam sehari atau satu bulan saja, namun menjadi proses terus-menerus lewat berbagai pengalaman dan perjuangan, seperti berelasi dengan banyak orang, belajar dari berbagai sumber tulis dan digital, mengalami berbagai kegiatan atau dinamika yang beragam, bahkan mengolah jiwa dalam komunikasi personal dengan Sang Pencipta. Tidak ada istilah tiba-tiba muncul atau mendadak ada, semuanya membutuhkan waktu dan terkadang waktu ekstra untuk melakukannya. Bahkan ketika tampaknya mencapai keberhasilan, tetaplah setiap pribadi itu terus belajar dan memaknainya untuk pengalaman hidup selanjutnya.

Gutzon Borglum, yang menciptakan memorial bagi para Presiden AS di Mount Rushmore, sempat ditanya apakah ia menganggap hasil karyanya itu cukup sempurna. Dia menjawab, "Sekarang tidak lagi. Hidung Washington ternyata lebih panjang dua setengah sentimeter, tetapi lebih baik begitu. Hidung itu akan terkikis dan akan menjadi tepat panjangnya dalam waktu 10.000 tahun". Ini menjadi sebuah humor yang penuh makna tentang kesabaran, menantikan hidung Washington tepat panjangnya.

Konsistensi dalam karya dan dinamika hidup bermuara pada kesabaran, bukan berarti diam pasif begitu saja. Segala daya upaya diperjuangkan, segala pemikiran dirangkai, segala karya diupayakan segenap jiwa, dan segala komitmen baik dicanangkan, itulah sejatinya kesabaran dalam hidup. Kesabaran membawa setiap pribadi pada kesetiaan penuh makna untuk mengupayakan hari-hari dalam hidup bergairah, bermakna, dan berdampak baik bagi sesama dan semesta. Kesabaran sejatinya menumbuhkan kesuburan harapan dan kasih pada kehidupan ini. Carpe Diem, Seize the Day.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun