Belajar di sekolah bukanlah sebuah formalitas demi ijazah dan berhasil dalam berbagai tes materi dengan skor yang baik. Edupreneurship mendorong dan mengarahkan anak-anak belajar secara kontekstual dan bermakna sehingga mereka mampu mengendalikan diri dalam hidup nyata yang penuh tantangan dan rintangan.
Tatkala anak belajar Ilmu Pengetahuan Alam, maka menjadi sebuah kearifan pengetahuan ketika mereka mampu secara kritis dan inovatif membuat berbagai alat, instrumen, ataupun mini proyek yang mampu mengendalikan berbagai gejala alam dan kebutuhan manusia.Â
Tatkala anak belajar Ilmu Pengetahuan Sosial, maka menjadi sebuah kekaguman intelektual ketika mereka mampu melakukan kolaborasi teknologi untuk analisis sosial, pengendalian sosial, bahkan menciptakan alat atau aplikasi untuk kontrol sosial.
Pada akhirnya, edupreneurship benar-benar mendorong sekolah dengan semangat dan inovatif pada kebutuhan nyata manusia sesuai konteks zaman. Kemampuan analisis, daya kritis, dan upaya inovatif sejatinya menjadi pondasi sekaligus pilar kuat dalam membentuk dan mengembangkan karakter manusia yang militan dan sinergis. Dengan demikian, manusia sudah seharusnya menjadi manusia humanis untuk manusia yang lain dalam keutamaan menciptakan sisi-sisi kemanusiaan yang reflektif dan bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H